Penelitian ini akan membahas pengambilan keputusan dalam pembangunan infrastruktur desa (studi kasus Desa Binangun, Kabupaten Cilacap Tahun 2022-2023). Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui proses pengambilan keputusan dalam pembangunan infrastruktur desa serta model keputusan apa yang digunakan dan dampak apa yang dapat diberikan untuk pembangunan dan masyarakat di Desa Binangun. Tujuan dari adanya suatu pembangunan infrastruktur adalah untuk menfasilitasi masyarakat guna memajukan perekonomian untuk menuju kesejahteraan. Untuk menjawab permasalahan tersebut. Studi ini menggunakan teori pengambilan keputusan model rasional menurut E. F. Harrison. Penelitian ini menggambarkan fenomena dari data yang diperoleh dilokasi penelitian. Penelitan ini menggunakan metode penelitian kualitatif derkriptif dengan jenis penelitian lapangan dan pendekatan studi kasus. Sumber pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Narasumber yang dipilih pada penelitian ini meliputi kepala desa, kepala dusn, ketau Rt/Rw, BPD, LPMD, PKK, tokoh masyarakat, pemuda dan pemudi, tokoh agama, kelompok tani Desa Binangun.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pengambilan keputusan dalam pembangunan infrastruktur melibatkan partisipasi aktor politik desa meliputi kepala desa, ketua BPD, ketua LPMD, kepala dusun, ketua RT/RW, Anggota PKK, Karantaruna, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, kelompok tani Desa Binangun. Aktor politik yang paling dominan dalam pengambilan keputusan tersebut adalah dari kepala desa yang memiliki kewenangan jabatan politik yang lebih tinggi serta mempunyai pengaruh yang kuat di kalangan masyarakat. Proses pengambilan keputusan pembangunan infrastruktur melalui tahap perencanaan yang dimulai dari bawah melalui musdus dan dimusyawarahkan kembali perencanaan tersebut melalui musrenbangdes untuk menghasilkan keputusan bersama. Kemudian pada tahap pelaksanaan, pengambilan keputusan diambil untuk merealisasikan program kerja yang telah direncanakan. Tahap terakhir proses pengambilan keputusan dalam pembangunan adalah evaluasi sebagai tolak ukur menilai kinerja pemerintah desa untuk menganalisi yang menjadi faktor pendukung dan penghambat proses pembangunan. Dilihat dari temuan hasil peneliti mengenai proses pengambilan keputusan tersebut, menggunakan model rasionalitas menurut pandangan E.F. Harrison. Pada model tersebut menunjukan masih terjadi sentralitas dari kepala desa selaku aktor politik sebagai pengambil keputusan yang paling dominan sehingga memberikan dampak yang masih kurang maksimal pada pembangunan infrastruktur dan masyarakat Desa Binangun.

ABSTRACT:
This study will discuss decision making in village infrastructure development (case study of Binangun Village, Cilacap Regency in 2022-2023). The purpose of this study is to determine the decision-making process in village infrastructure development and what decision models are used and what impacts can be given to development and society in Binangun Village. The purpose of infrastructure development is to facilitate the community to advance the economy towards prosperity. To answer this problem. This study uses the rational decision-making model theory according to E. F. Harrison. This study describes the phenomenon of data obtained at the research location. This study uses a descriptive qualitative research method with a field research type and a case study approach. The source of data collection in this study uses interview and documentation methods. The sources selected in this study include the village head, hamlet head, RT/RW head, BPD, LPMD, PKK, community leaders, young men and women, religious leaders, and Binangun Village farmer groups.
The results of this study indicate that the decision-making process in infrastructure development involves the participation of village political actors including the village head, BPD chairman, LPMD chairman, hamlet head, RT/RW chairman, PKK members, Karantaruna, community leaders, youth leaders, women's leaders, Binangun Village farmer groups. The most dominant political actor in making the decision is the village head who has the authority of a higher political position and has a strong influence among the community. The decision-making process for infrastructure development goes through a planning stage that starts from the bottom through the musdus and is discussed again through the planning musrenbangdes to produce a joint decision. Then at the implementation stage, decisions are taken to realize the planned work program. The last stage of the decision-making process in development is evaluation as a benchmark for assessing the performance of the village government to analyze the supporting and inhibiting factors in the development process. Judging from the findings of the researcher's results regarding the decision-making process, using the rationality model according to E.F. Harrison's view. This model shows that there is still centrality from the village head as a political actor as the most dominant decision maker so that it has a less than optimal impact on infrastructure development and the Binangun Village community.