Strategi Partai Amanat Nasional (PAN) dalam memenuhi keterwakilan perempuan di pemilihan umum legislatif : DPRD Kota Bukittinggi 2019

Osnadi, Muhammad Daniel (2024) Strategi Partai Amanat Nasional (PAN) dalam memenuhi keterwakilan perempuan di pemilihan umum legislatif : DPRD Kota Bukittinggi 2019. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_2006016029_Muhammad_Daniel_Osnadi] Text (Skripsi_2006016029_Muhammad_Daniel_Osnadi)
Skripsi_2006016028_Nurul_Aulia.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Partisipasi politik perempuan yang terbilang rendah di lembaga politik formal memiliki dampak yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan perempuan. ketika perempuan kurang terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang sesungguhnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan. Oleh karena itu perempuan akan mendapatkan prioritas yang terbilang rendah dalam memutuskan pengambilan keputusan.keterwakilan perempuan di DPRD Kota bukittinggi sangat jauh dari angka yang mewajibkan Keterwakilan Perempuan, Hanya 1 partai yang berhasil memenangkan kursi bagi caleg perempuannya yaitu Partai Amanat Nasional.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan keterwakilan perempuan di DPRD Kota Bukittinggi Periode 2019 – 2024.
Maka dari itu penelitian ini menggunakan teori Gender Kuota dengan menggambarkan fenomena dan data yang diperoleh dari penelitian dilapangan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Menyajikan data yang berupa data deskriptif.Jenis pendekatan yang digunakan adalah studi kasus. Dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi kepada narasumber yang sudah ditentukan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa ketentuan kuota 30% sudah di implementasikan oleh kendaraan politik dalam artian partai namun keterwakilan perempuan di DPRD Kota Bukittinggi masih sangat minim dan jauh dari angka tersebut.ada berbagai kendala yang di dapat diantaranya adalah seperti partai politik kurang maksimal dalam melaksanakan kegiatan dan kepentingan perempuan. Dan juga pemikiran bagi perempuan sendiri bahwasannya perempuan khususnya di kota Bukittinggi masih kurang mampu bersaing dengan laki – laki dalam bidang politik formal.Untuk saran adalah keterwakilan perempuan harus ditingkatkan dan harus diimbangi dengan laki – laki agar perempuan memiliki kemampuan dalam menjadi wakil rakyat sehingga kepentingan–kepentingan perempuan bisa diperjuangkan. Diperlukannya pendidikan gender yang dilaksanakan oleh para pelaksana kebijakan khususnya supaya perempuan–perempuan dapat mengikuti program ini dan merubah mindset dari masyarakat terutama perempuan itu sendiri.

ABSTRACT:
The relatively low political participation of women in formal political institutions has a huge impact on women's welfare. when women are less involved in decision-making processes that actually aim to improve women's welfare. Therefore, women will receive relatively low priority in decision making. The representation of women in the Bukittinggi City DPRD is very far from the figure that requires 30% female representation. Only 1 party succeeded in winning the seat of a female legislative candidate, namely the National Mandate Party. This research aims to find out how the quota for women's representation in the Bukittinggi City DPRD is fulfilled for the 2019 – 2024 period.
Therefore, this research uses Gender Quota theory by describing phenomena and data obtained from field research using qualitative research methods by presenting data in the form of descriptive data. The type of approach used is a case study. By using interview and documentation methods with predetermined sources.
This research shows that the provision of a 30% quota has been implemented by political vehicles in the sense of parties, however the representation of women in the Bukittinggi City DPRD is still very minimal and far from that figure. women's interests. And also the thought for women themselves is that women, especially in Bukittinggi City, are still unable to compete with men in the formal political field. The suggestion is that women's representation must be increased and must be balanced with that of men so that women have the ability to become representatives of the people so that women's interests can be fought for. Gender education needs to be carried out by policy implementers, especially so that women can take part in this program and change the mindset of society, especially women themselves.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Keterwakilan; Perempuan; Gender; Pemilu legislatif; Partai Amanat Nasional (PAN)
Subjects: 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 324 The political process
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 67201 - Ilmu Politik
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 14 Feb 2025 06:16
Last Modified: 14 Feb 2025 06:16
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25956

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics