Investasi di era digital ini dianggap mampu mendorong perekonomian suatu negara untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu jenis investasi yang disarankan oleh OJK untuk investor pemula adalah reksa dana. Meskipun setiap tahunnya mengalami peningkatan tetapi angka peningkatan masih belum dapat dibandingkan dengan negara tetangga di Asia Tenggara. Jumlah penduduk negara Indonesia mencapai 275 juta jiwa yang memiliki potensi tinggi untuk memaksimalkan investasi reksa dana. Terlebih lagi reksa dana syariah yang memiliki potensi lebih tinggi dibandingkan dengan investasi lainnya, dengan perbandingkan jumlah penduduk muslim Indonesia mencapai 237 juta jiwa. Tujuan penelitian ini untuk menguji apakah literasi keuangan, persepsi risiko,dan religiusitas berpengaruh terhadap minat mahasantri berinvestasi di reksa dana syariah. Teknik pengumpulan data primer melalui kuesioner yang disebarkan menggunakan google form. Populasi pada penelitian ini adalah mahasantri Universitas Negeri Walisongo Semarang. Jumlah populasi 444 dengan sampel 96 responden.
Hasil analisis data menggunakan uji parsial (Uji T), pada variabel literasi keuangan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,181 dengan nilai signifikansi 0,002 < 0,05. Kemudian, pada variabel persepsi risiko diperoleh nilai t hitung sebesar -3,156 dengan nilai signifikansi 0,002 < 0,05. Pada variabel religiusitas diperoleh nilai t hitung sebsar 5,299 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel literasi keuangan dan religiusitas berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel persepsi risiko berpengaruh negatif dan signifikan. Pada nilai uji koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 43,8%, dengan demikian variabel literasi keuangan, persepsi risiko, dan relgiusitas secara simultan memberikan kontribusi sebesar 43,8%.