Salah satu bisnis Barbershop yang ada di kota semarang yaitu menggunakan akad Mudharabah. Pelaksanaan mudharabah apabila dikerjakan atau dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalam Islam maka akan sangat membantu pihak-pihak yang kurang mampu, karena mudharabah ini kerjasama yang saling memanfaatkan atau kerjasama dengan upaya menyatukan potensi yang ada dengan tujuan saling menguntungkan. Dari pengamatan langsung di lapangan banyak mudharabah barbershop yang berjalan ditemukan berbagai macam problematika. Seperti pemilik modal yang idealnya hanya memberikan suplay modal kepada pihak pengelola terlalu ikut campur dalam menjalankan bisnis sehingga lini bisnis tidak berjalan secara efektif dan efisien. Fokus permasalahan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu Kerjasama ini diharapkan dapat menguntungkan semua pihak secara merata antara pemilik modal dan pengelola dalam Waniklimis Barbershop.
Jenis penilitian ini adalah penelitian kualitatif dengan spesifikasi penelitian adalah studi kasus dan lapangan (field research) serta metodologi yang digunakan dalam data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan analisis data secara langsung kepada pemilik modal dan pengelola usaha pada Waniklimis Barbershop. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa usaha Waniklimis Barbershop ini berprinsip tolong menolong dalam berbuat kebaikan antara pemilik dan pengelola modal dan penerapan sistem bagi hasil akad mudharabah pada Waniklimis barbershop belum sepenuhnya sesuai dengan akad mudharabah dikarenakan ada perubahan akad saat berlangsungnya akad. Data itu diperoleh melalui wawancara langsung dari pemilik modal dan pengelola usaha Waniklimis Barbershop.