Penelitian dengan judul “Proses Produksi Siaran Dakwah Kuliah Angkasa Sore Radio PTDI UNISA 205 Semarang”, yang membahas tentang proses siaran dakwah di radio. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses produksi siaran dakwah “Kuliah Angkasa Sore” di radio PTDI UNISA 205 Semarang serta kekurangan yang terdapat dalam proses produksi siaran “Kuliah Angkasa Sore”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis Bogdan dan Taylor, yang memusatkan pada analisa terhadap proses produksi siaran dakwah yang disajikan dalam acara “Kuliah Angkasa Sore” di radio PTDI UNISA 205 Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Sedangkan proses analisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan komunikasi.
Hasil penelitian tentang proses produksi siaran dakwah “Kuliah Angkasa Sore” di radio PTDI UNISA 205 Semarang ini menunjukkan bahwa proses produksi ini melalui beberapa tahapan yang harus dipersiapkan dengan baik agar acara bisa tersaji dengan baik Pada tahap awal program “Kuliah Angksa Sore” dimulai dengan pra produksi, dimana tim produksi melakukan proses penemuan ide, perencanaan dan persiapan. dilanjutkan dengan proses produksi yang dilakukan secara langsung (live), dengan format talk show dengan konsep dialog interaktif yaitu setiap hari pada pukul 17.00-17.30 WIB. Sedangkan pasca produksi (evaluasi) hanya dilakukan setiap hari Jumat dan berlaku untuk semua program dan untuk kekurangan rogram Kuliah Angkasa Sore Terdaat beberapa kekurangan diantaranya yaitu: Struktur organisasi yang belum efektif, manajemen produksi yang perlu disempurnakan dan masih di frekwensi AM sehingga hasil siarannya masih kurang bagus.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa proses produksi siaran “Kuliah Angkasa Sore” yang disiarkan melalui radio PTDI UNISA 205 Semarang ini mengacu pada acuan dasar siaran radio pada umumnya dan memiliki Standar Operation Procedure (SOP), tetapi masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki diantaranya adalah struktur organisasi yang belum efektif, manajemen produksi yang masih harus disempurnakan dan siarannya masih pada frekwensi AM. Dari kekurangan-kekurangan itu diharapkan bisa menjadi kritik yang membangun agar kedepannya radio PTDI UNISA 205 Semarang menjadi semakin baik.