Mediasi dalam penanganan perkara perceraian di Pengadilan Agama Gresik : analisis bimbingan Islam

Laily, Tri Novita (2024) Mediasi dalam penanganan perkara perceraian di Pengadilan Agama Gresik : analisis bimbingan Islam. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1901016018_Tri_Novita_Laily] Text (Skripsi_1901016018_Tri_Novita_Laily)
Skripsi_1901016018_Tri_Novita_Laily.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Perceraian di Kabupaten Gresik mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2020 tercatat 683 kasus cerai talak dan 1748 kasus cerai gugat. Tahun 2021 ada 616 kasus cerai talak dan 1751 kasus cerai gugat. Sampai pertengahan Januari 2022, sudah ada 175 perkara perceraian yang masuk di Pengadilan Agama Gresik. Faktor penyebab utama perceraian di Gresik adalah masalah ekonomi akibat pandemi Covid-19, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perselingkuhan, dan lainnya. Untuk mengurangi angka perceraian, Pengadilan Agama Gresik mengutamakan mediasi sebelum sidang. Mediasi tersebut menggunakan pendekatan bimbingan dan konseling Islam dengan metode dakwah bil lisan. Dakwah bil lisan dalam mediasi perceraian dianggap penting untuk memberikan pencerahan tentang pernikahan dalam Islam, sehingga dapat dicegah terjadinya perceraian.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan hakim mediator, observasi proses mediasi, dan studi dokumentasi data perkara perceraian. Analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang fokus penelitian.
Hasil penelitian, disimpulkan bahwa mediasi dalam penanganan perkara perceraian di Pengadilan Agama Gresik diawali dengan pendafataran gugatan. Pada sidang pertama, hakim mewajibkan mediasi dan menunjuk mediator. Mediator memfasilitasi diskusi para pihak untuk mencari solusi, tidak hanya terbatas pada tuntutan dalam gugatan. Mediasi penting dilakukan untuk mendamaikan dan mencegah perceraian. Jika berhasil dicapai kesepakatan, perkara selesai dan perceraian dihindari. Namun jika gagal, persidangan dilanjutkan untuk memberikan kepastian hukum. Selanjutnya, mediasi dalam bimbingan Islam yang telah dilakukan oleh Pengadilan Agama Gresik sudah melalui konsep As-Sulh dalam Islam. Namun penerapan nilai Islam dalam mediasi belum maksimal. Oleh karena itu, mediator perlu optimalisasi dengan nilai Islam agar lebih banyak mendamaikan pasangan, sehingga sedikit yang berakhir dengan perceraian.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Mediasi; Perceraian; Pengadilan Agama; Bimbingan Islam
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70232 - Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 26 Feb 2025 05:55
Last Modified: 26 Feb 2025 05:55
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25997

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics