Tingginya pengunjung di islamic tourism Makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak menunjukkan eksistensi islamic tourism dikalangan para wisatawan. Akan tetapi, kondisi kurang baiknya para pelaku UMKM di kawasan Makam Sunan Kalijaga dimana barang dagang yang tidak laku terjual dalam sehari. Hal ini menunjukkan bahwa perlunya kajian dalam pemberdayaan islamic tourism terhadap UMKM di Makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak. Dalam hal ini penulis akan meneliti dan merumuskan masalah: bagaimana bentuk pemberdayaan islamic tourism terhadap UMKM dan bagaimana hambatan dalam pemberdayaan islamic tourism terhadap UMKM.
Penelitian ini dilakukan secara kualitatif yang dilakukan secara langsung ke lapangan. Kemudian akan di deskripsikan berdasarkan data yang di peroleh dari Makam Sunan Kalijaga Kadilangu Kabupaten Demak dengan menggunakan teori sesuai dengan permasalahan yang ada, sehingga akan diperoleh hasil analisis mengenai pemberdayaan islamic tourism terhadap UMKM, serta hambatan dalam pemberdayaan islamic toursim terhadap UMKM di Makam Sunan Kalijaga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan islamic tourism terhadap UMKM di Makam Sunan Kalijaga yang diadakan setiap tahunnya sampai tahun 2024 sudah berjalan dengan baik, dengan melalui tiga tahapan pemberdayaan yaitu: tahap penyadaran, tahap transformasi pengetahuan, tahap pemberdayaan intelektual. Dan terdapat beberapa hambatan yaitu: adanya perbedaan pendapat dan karakter, kemampuan dan pengetahuan yang masih minim, anggaran dana yang minim, serta masih ada pelaku yang malas mengikuti program pemberdayaan.