Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pengaruh narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di kalangan generasi Indonesia yang sangat memprihatinkan. Kasus penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) di kalangan remaja menunjukkan peningkatan. Kerugian baik secara materiil dan moril akibat penyalahgunaan NAPZA yang sangat besar sehingga dapat mengancam kesejahteraan keluarga, masyarakat dan bangsa. Akibat dari penyalahgunaan narkoba, korbannya sangat luas dan masif. Program Indonesia Bergegas, “Bersama Kita Cegah dan Berantas Penyalahagunaan dan Peredaran Gelap Narkoba” merupakan upaya mencegah dan menyelamatkan pengguna narkoba. Pemerintah Indonesia melalui BNN memiliki kebijakan informasi P4GN (Pencegahan dan Pemberantaran Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) yang dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media sebagai alat. Baik media tradisional, media nonelektronik maupun media elektronik, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, menumbuhkan sikap dan perilaku tegas untuk menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba, melalui penyebaran informasi dan edukasi kepada masyarakat luas tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan juga membangun komitmen bersama, dukungan dan tindakan aktif seluruh komponen masyarakat untuk ikut berperan serta dalam upaya mewujudkan “Indonesia Negeri Bebas Narkoba”. Kaitannya dengan dakwah karena pada dasarnya inti dakwah setiap Nabi dan Rasul adalah amar ma’ruf nahi munkar, maka penulis mengambil judul “Nilai-Nilai Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam Program Indonesia Bergegas Produksi 2012 di TVRI Nasional”. Rumusan masalahnya berpusat pada: apa sajakah nilai-nilai amar ma’ruf nahi munkar dalam Program Indonesia Bergegas “Bersama Kita Cegah dan Berantas Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba” di TVRI ?
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang pengumpulan datanya menggunakan teknik dokumentasi. Sedangkan analisanya menggunakan teknik analisis semiotika Roland Barthes. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa program siaran Indonesia Bergegas pada dasarnya bukanlah program siaran dakwah atau hal yang ditujukan untuk berdakwah, karena sifatnya yang umum dan narasumber di dalamnya pun bukan semuanya muslim. Akan tetapi kita dapat mengambil manfaat atau nilai yang berguna dari setiap ucapan dan nasehat yang diberikan oleh tiap narsumbernya. Jangan karena keumuman dan tidak menggunakan simbol-simbol keislaman lantas kita mendiskreditkan program siaran yang berisi nilai sosial.