Setiap tahun jumlah calon jamaah haji dan umrah semakin bertambah, hal tersebut tentu berpengaruh terhadap penyampaian informasi haji kepada calon jamaah. Sebagai pencegahan disinformasi haji kepada publik, langkah-langkah penyebaran informasi yang efisien menjadi penting dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Penelitian ini menganalisis pemanfaatan media sosial Instagram sebagai sarana informasi haji oleh Kementerian Agama melalui akun @informasihaji. Jenis penelitian ini kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi terhadap informasi dan unggahan pada akun @informasihaji. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun @informasihaji sudah baik dalam memberikan informasi yang cepat dan mudah dipahami melalui berbagai unggahan visual dan kolaborasi dengan akun-akun lain. Meskipun demikian, terdapat beberapa kekurangan, seperti susunan feed yang tidak teratur dan kurangnya interaksi dua arah dengan pengikut. Dalam konteks Teori Kesempurnaan Media, akun ini sudah mencerminkan aspek-aspek seperti umpan balik cepat dan keragaman isyarat, namun masih ada ruang untuk perbaikan dalam membentuk hubungan yang lebih personal dengan pengikutnya.

ABSTRACT:
The increasing number of prospective Hajj and Umrah pilgrims each year impacts the information management system that must be communicated to the pilgrims. As a preventive measure against misinformation and requiring various information to be socialized to the public, efficient dissemination of information is crucial in the organization of Hajj and Umrah. This study analyzed the utilization of the social media platform Instagram as an information medium for Hajj by the Ministry of Religious Affairs through the account @informasihaji. This study used a descriptive qualitative method. The data collection techniques used documentation of information and posts on the @informasihaji Instagram account. For the data analysis, the Miles and Huberman theory was used. The findings indicate that the @informasihaji account has successfully provided timely and easily understandable information through a variety of visual posts and collaborations with other accounts. However, some shortcomings remain, such as an unorganized feed layout and a lack of two-way interaction with followers. In the context of Media Richness Theory, this account reflects aspects like quick feedback and variety in cues, but there is still room for improvement in forming a more personal connection with its followers.
Keywords—Instagram, Social Media, Hajj Information.