Qashash Al-Qur’an adalah pemberitahuan al-Qur’an tentang hal mengenai umat yang telah lalu, kenabian yang terdahulu serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Diantaranya adalah kisah Maryam dalam Al-Qur’an. Skripsi ini mengangkat dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana ujian yang dihadapi Maryam dalam surat Maryam ayat 16-26 perspektif al-Qurthubi dan az-Zuhaili, serta bagaimana sikap Maryam terhadap ujian yang ada.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui metode library research (penelitian kepustakaan). Pendekatan ini menggunakan pendekatan komparatif yang akan dijadikan objek kajian adalah kitab tafsir klasik yaitu al-Jami>’ li” ah}ka>m Al-Qur’an wa Mubayyin Lima> Tadgammanahu min as-Sunnah wa Ay al-Furqa>n atau biasa disebut tafsir al-Qurthubi karya Muhammad al-Qurthubi serta kitab tafsir komtemporerer yaitu tafsir al-Muni>r fi al-‘Aqi>dah wa asy-Syari’a>t wa al-Manhaj atau yang biasa disebut tafsir al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, bentuk ujian yang dihadapi Maryam dalam surat Maryam ayat 16-26 perspektif Al-Qurthubi dan az-Zuhaili adalah sebagai berikut: Hamil tanpa seorang suami, tekanan untuk menutupi apa yang sesungguhnya terjadi dari masyarakat, tekanan untuk menghindari fitnah, menunggu masa kelahiran sendirian, serta tekanan dari masyarakat yang akan mencemoohnya. Kedua, sikap Maryam terhadap ujian yang ada adalah bersabar dalam menghadapi ujian, Menjaga pergaulan dan menghindari dari yang bukan mahram serta berusaha mencari rezeki.