Peningkatan kualitas UMKM sebagai dasar ekonomi kerakyatan merupakan tahap pelaksanaan strategi yang harus ditindaklanjuti dengan langkah nyata. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah disebutkan dalam pasal 3 bahwa; (usaha mikro kecil dan menengah bertujuan mengembangkan usaha dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Sehingga lapisan masyarakat yang memiliki usaha baik mikro maupun makro, telah membantu berjalannya perekonomian serta merealisasikan kemandirian masyarakat). Atas dasar permasalahan tersebut maka penulis mengambil judul ini dengan tujuan mengetahui strategi yang di gunakan oleh pelaku usaha mikro di Kecamatan Mijen Kota Semarang dalam meningkatkan kualitas usaha nya melalui akses permodalan yang didapatkan dengan tanpa melanggar aturan-aturan dalam agama islam. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan dengan mengambil objek penelitian pada beberapa pelaku usaha mikro di Kecamatan Mijen Kota Semarang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian adalah strategi peningkatan kualitas usaha mikro yang dilakukan oleh beberapa narasumber pelaku usaha mikro di Kecamatan Mijen Kota Semarang yaitu dengan menerapkan menggunakan metode Total Quality Management (TQM) merupakan pendekatan yang dilakukan usaha masa kini yang menekankan pada pentingnya kualitas dalam semua proses organisasi dan melibatkan setiap level dan fungsi dalam perusahaan, mendorong perbaikan berkelanjutan dan pemberian nilai tambah kepada pelanggan dan juga menggunakan metode Quality Function Depeloyment (QFD) yang merupakan suatu metode menetapkan keinginan pelanggan tentang “apa yang diinginkan konsumen” serta mewujudkan nya dengan cara mempersiapkan kualitas produk terbaik setiap saat dan fungsi modal bagi para pelaku usaha mikro di Kecamatan Mijen Kota Semarang adalah untuk memulai usaha atau meningkatkan kualitas usaha yang sudah berjalan sebelumnya dengan memanfaatkan modal sebagai simpanan atau dana cadangan yang digunakan untuk membeli aset dan biaya operasional lainnya melalui sumber-sumber akses permodalan yang di dapatkan oleh para pelaku usaha mikro di Kecamatan Mijen Kota Semarang.