Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor penafsiran ayat-ayat kisah tentang pemuda dan penguasa dalam al-Qur’an. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui bagaimana penafsiran ayat-ayat kisah tentang relasi pemuda dan penguasa dalam al-Qur’an dan konsep relasi apa saja yang terjadi di antara keduanya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian library research dengan metode tafsir tematik (khusus membahas kisah-kisah dalam al-Qur’an) dan analisis deskiptif kritis melalui beberapa kitab tafsir, yaitu Tafsīr Al-Miṣbāh karya Quraish Shihab, Tafsīr Al-Azhar karya Buya Hamka dan Tafsīr Fī Ẓilali al-Qur’ān karya Sayyid Quṭb.
Setelah melakukan penelitian, penulis menemukan bahwa penafsiran tentang kisah pemuda dan penguasa dalam al-Qur’an menunjukkan bahwa hubungan keduanya bukanlah hubungan pasif, melainkan hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Pemuda tergambar sebagai sosok yang patuh terhadap Allah, sabar dan bijaksana dalam menghadapi situasi sulit, berani melakukan perlawanan terhadap ketidakadilan, bijaksana dalam penyampaian nasihat. Ada tiga bentuk relasi yang terjadi antara pemuda dan penguasa, yakni patron-klien (kisah Musa kecil dengan Fir’aun dan Yusuf dengan Al Aziz), aliansi (kisah Daud dengan Thalut dan Yusuf dengan Raja Mesir) dan oposisi (kisah Ibrahim dengan Namrud, Daud dan Thalut dengan Raja Jalut, dan Musa dan Harun dengan Firaun).