Dakwah pada komunitas preman (metode dakwah KH. Muhamad Kuswanto di Perbalan Kota Semarang)
Suryani, Agus (2014) Dakwah pada komunitas preman (metode dakwah KH. Muhamad Kuswanto di Perbalan Kota Semarang). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
091211007_Coverdll.pdf - Accepted Version
Download (526kB) | Preview
091211007_Bab1.pdf - Accepted Version
Download (409kB) | Preview
091211007_Bab2.pdf - Accepted Version
Download (596kB) | Preview
091211007_Bab3.pdf - Accepted Version
Download (353kB) | Preview
091211007_Bab4.pdf - Accepted Version
Download (324kB) | Preview
091211007_Bab5.pdf - Accepted Version
Download (202kB) | Preview
091211007_Bibliografi.pdf - Bibliography
Download (219kB) | Preview
Abstract
Dakwah merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Kewajiban ini tercermin dari konsep amar ma’ruf dan nahi munkar; yakni perintah untuk mengajak masyarakat melakukan perilaku positif-konstruktif sekaligus mengajak mereka untuk meninggalkan dan menjauhkan diri dari perilaku negative-destruktif.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sumber kajian dalam hal ini dibagi menjadi dua sumber utama dan sumber penunjang.
Adapun bentuk dakwah yang dilakukan Mohamad Kuswanto, pertama adalah Metode Mujadalah yang teraplikasikan dengan melakukan diskusi kepada para santri dan pemberian nasehat-nasehat untuk santri. Kedua adalah metode Bil Hikmah di dalam metode inilah Gus Tanto terjun langsung kelapangan untuk menyambangi para preman dan menunjukan sifat yang bijaksana. Ketiga adalah Metode Mau’idzhah Al-Hasanah, metode ini Gus Tanto terapkan ketika ada kegiatan Mujahadah dengan memberikan ceramah kepada para santri. Berdasarkan dakwah yang telah dilakukan oleh Gus Tanto melalui metode dakwahnya dapat dikatakan cukup efektif, berikut hasil-hasil yang telah dicapai Gus Tanto dalam dakwahnya : Pertama Berdirinya Pesantren Istighfar pada tahun 2005 sampai sekarang sebagai tempat untuk kegiatan berdakwah yang salah satunya Mujahaddah yang dulunya dilakukan Gus Tanto dari rumah ke rumah. Kedua kegiatan Yasinan yang awalnya 4-6 orang sekarang menjadi sekitar 250 orang yang mengikuti kegiatan Yasinan tersebut. Ketiga Adanya pengajian Mujahadah yang dilakukan setiap malam Kamis dan malam Minggu, yang dulunya dihadiri hanya beberapa orang saja, kini dihadiri ratusan jama’ah. Keempat Adanya pembelajaran Al-Qur’an untuk anak-anak setiap habis Maghrib yang tak kurang berjumlah 150 orang. Kelima mantan preman yang dulunya tidak mengerti apa-apa soal agama, setelah mendapat pencerahan dari Gus Tanto, mereka kini mengamalkan apa yang diajarkan Gus Tanto dengan berpuasa, berdzikir, shalat, dan lain-lain. Keenam adanya kegiatan selapanan yang dilakukan 35 hari sekali, yaitu setiap malam Jum’at Kliwon dimulai pada pukul 03.00 WIB sampai shubuh. Adapun kegiatannya adalah Shalat tasbih, Shalat taubat dan Berdzikir.
Berdasarkan analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Keberlangsungan dakwah yang dilakukan oleh Gus Tanto tidak banyak bersifat teori, melainkan lebih ke praktek langsung, karena preman itu sendiri tidak membutuhkan teori tetapi lebih ke praktek.
2. Dakwah yang telah dilakukan Gus Tanto yaitu melakukan dakwah dari segi metode, melalui metode Mujadalah, metode Bil Hikmah dan metode Ma’uidzoh Hasanah.
3. Dalam berdakwah tidak ada hambatan yang dialami Gus Tanto, karena Gus Tanto memiliki prinsip Khusnudzon supaya semuanya akan baik-baik saja tanpa hambatan.
Tujuan dari dakwah Gus Tanto, merubah image perbalan sebagai daerah preman menjadi lebih baik, Selain itu merubah perilaku preman menjadi perilaku yang positif yang berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist supaya mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Hasil dakwah yang dicapai oleh Gus Tanto yang meliputi :
1. Berdirinya Pesantren Istighfar pada tahun 2005 sampai sekarang.
2. Kegiatan Yasinan yang awalnya hanya 4-6 orang sekarang menjadi sekitar 250 orang.
3. Adanya pengajian Mujahaddah yang dilakukan setiap Rabu malam Kamis sehabis Isya’ yang dulunya hanya beberapa orang saja kini mencapai ratusan jama’ah.
4. Adanya pembelajaran Al-Qur’an untuk anak-anak setiap setelah maghrib yang tak kurang dari 150 orang.
5. Mantan preman yang dulunya tidak mengerti apa-apa soal agama, setelah mendapat pencerahan dari Gus tanto, mereka kini dapat mengamalkan apa yang diajarkan Gus tanto dengan berpuasa, berdzikir, shalat, dan lain-lain.
6. Adanya kegiatan selapanan yang dilakukan 35hari sekali, yaitu setiap malam Jum’at Kliwon dimulai pada pukul 03.00 WIB sampai Subuh.
Semua perilaku dakwah yang dilakukan Gus Tanto lebih meningkatkan akhlakul karimah untuk semua manusia, karena dalam diri manusia sebenarnya tidak ada sifat bodoh, tetapi sifat malaslah yang selalu menghinggapi mereka.
KH.Mohamad Kuswanto adalah da’i sekaligus pemimpin Pondok Pesantren Istighfar yang kredibilitasnya sudah tidak diragukan lagi dalam dunia dakwah. Alangkah baiknya jika dakwah beliau dijadikan sebagai masukan bagi para da’i khususnya da’i pemula dan calon da’i yang ingin memperluas ilmu pengetahuan dalam bidang dakwah baik dalam metode, media maupun yang lainnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Metode Dakwah; Komunitas Preman |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70233 - Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 28 Oct 2014 07:56 |
Last Modified: | 29 May 2021 06:58 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/2615 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year