Yang melatar belakangi penelitian ini berdasarkan pengalaman dari penulis sendiri bahwa banyaknya masyarakat Desa Kubang Pari yang didominan oleh anak muda sebagai generasi penerus bangsa tidak mengetahui makna dari sebuah tradisi yang kerap dijalani termaksud dengan sesajen, sesuai dengan judulnya “ Makna Sesajen dalam Tradisi Pernikahan Adat Jawa di Desa Kubang Pari, Kec. Kersana, Kab. Brebes”. Terkadang mereka sebagai generasi hanya menjalankan adat sesuai dengan tradisi setempat tanpa mengetahui tujuan serta makna tradisi yang dijalani nya itu, segala rangkaian adat dilaksanakan tanpa mengetahui dasar dari pelaksanaannya itu. Tujuan dari penelitian ini agar mengetahui bagaimana proses-proses dari ritual sesajen yang biasanya dijalankan pada tradisi pernikahan, serta mengetahui makna dari pelaksanaan ritual sesajen dalam tradisi pernikahan terse-but. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan fenomenologi dengan cara mengumpulkan data me-lalui observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Teknik yang digunakan adalah Field Research atau penelitian lapangan. Hasil penelitian ini peneliti menemukan bahwa sesajen dalam tradisi pernikahan itu sudah ada sejak zaman nenek moyang yang diturunkan kepada anak cucu mereka. Dari hasil yang didapatkan sesajen mememiliki makna yang berarti nyuguh keun (menghidangkan) menghidangkan beberapa makanan kepada para leluhur dan juga sanak saudara yang telah tidak ada, namun selain itu juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas apa yang telah Allah berikan kepada mereka dan berharap bahwasannya ritual ses-ajen ini dapat mendekatkan diri mereka kepada Sang Maha Pencipta.