Penelitian ini dilator belakangi karena tingginya jumlah penduduk Islam di kota Semarang. Dengan banyaknya produk kecantikan yang dipasarkan sehingga mempengaruhi keputsan pembelian yang dilakukan secara berulang oleh konsumen yang harus sesuai dengan ajaran Islam karena sesuai dengan halal lifestyle sebagai konsumen Muslim. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung pada halal lifestyle, brand awareness, serta kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian ulang produk kecantikan safi, serta pengaruh halal lifestyle dan brand awareness terhadap keputusan pembelian ulang produk kecantikan safi melalui kepuasan konsumen. Populasi dalam penelitian ini berasal dari 5 kecamatan yang ada di kota Semarang dengan jumlah mencapai 411.462 jiwa, yang kemudian sampel dari penelitian ini adalah 100 responden yang tersebar disetiap kecamatan. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan jenis non probability sampling, dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket secara langsung terhadap responden, Kemudian untuk teknik penggolahan data dilakukan dengan analisis kuantitatif yang dibantu dengan program olah data SPSS 26. Dimana penelitian melalui uji coba intrumen penelitian dengan uji validitas dan reliabilitas. Untuk data uji analis meliputi uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji multikolineritas dan uji hipotesis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh langsung, sedangkan untuk menganalisis pengaruh tidak langsungnya digunakan analisis jalur yang meliputi uji sobel.
Hasil dari penelitian ini memberikan informasi bahwa halal lifestyle tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen dengan nilai thitung dan ttabel sebesar -1,008<1,660. Kemudian brand awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen dengan perbandingan nilai thitung dan ttabel sebesar 3,611>1,660. Halal lifestyle berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian ulang dan memiliki nilai thitung dan ttabel sebesar 2,368 > 1,660. Selanjutnya brand awareness tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang dengan niali thitung dan ttabel sebesar 1,002 < 1,660. Kemudian kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian ulang dengan nilai thitung dan ttabel sebesar 2,639 > 1,660. Halal lifestyle melalui kepuasan konsumen tidak memiliki pengaruh tidak langsung dengan nilai zhitung dan ztabel yaitu -0,093<1,96. Sedangakan brand awareness memiliki pengaruh tidak langsung terhadap keputusan pembelian ulang dengan nilai thitung dan ttabel yaitu 2,090 > 1,96. Dengan demikian peneliti dapat memberikan penyimpulan bahwa halal lifestyle, dan kepuasan konsumen berpengaruh langsung terhadap keputusan pembelian ulang dan pengaruh tidak langsung hanya terjadi pada brand awaraness saja. Sedangkan halal lifestyle tidak memiliki pengaruh tidak langsung.