Ekonomi Islam memandang bahwa pertumbuhan ekonomi adalah bagian dari pembangunan ekonomi. Indonesia sebagai negara yang masih ditingkat negara berkembang terus melakukan pembangunan secara bertahap dengan dasar pemerataan dan kestabilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri, Penanaman Modal Asing, dan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah serta bagaimana jika dilihat dalam perspektif ekonomi Islam pada tahun 2013-2022. Menurut data yang diperoleh dari BPS Provinsi Jawa Tengah (2022) periode 2013-2022 pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah bergerak fluktuatif, hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu penanaman modal dalam negeri, penanaman modal asing dan tenaga kerja.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data time series tahunan yang terdiri dari data tahunan variabel Pertumbuhan Ekonomi, Penanaman Modal Dalam Negeri, Penanaman Modal Asing dan Tenaga Kerja tahun 2013-2022 yang di peroleh dari BPS Provinsi Jawa Tengah. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda yang sebelumnya telah melewati tahap uji asumsi klasik, uji hipotesis (uji t dan uji F), dan uji koefisien determinasi (R2). Pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 16.
Hasil analisis menunjukan bahwa secara parsial, variabel Penanaman Modal Dalam Negeri berpengaruh negatif dan signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.006 dan nilai t-hitung -4.155, variabel Penanaman Modal Asing dan berpengaruh positif signifikan dengan nilai signifikansi 0.001 dan nilai t-hitung 5.589, dan variabel Tenaga Kerja juga berpengaruh positif signifikan dengan nilai signifikansi 0.001 dan nilai t-hitung 5.679. Secara simultan Penanaman Modal Dalam Negeri, Penanaman Modal Asing, dan Tenaga Kerja berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 dan f-hitung 14.036. Dalam Uji R-Square bahwa pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri, Penanaman Modal Asing dan Tenaga Kerja adalah 81.3%. Dalam perspektif ekonomi Islam, pertumbuhan ekonomi tidak hanya berorientasi pada peningkatan kesejahteraan, tetapi juga pemerataan dan keadilan distribusi dalam perekonomian. Pertumbuhan ekonomi juga harus memasukan aspek aksiologis (nilai moral) agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya berorientasi pada kesejahteraan dunia saja, tetapi juga kesejahteraan akhirat.