Studi ini bertujuan untuk menemukan suatu model pembinaan yang tepat dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialami oleh jemaah calon haji lansia di KBIHU NU Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Studi ini menghasilakan dua temuan, pertama terdapat tiga permasalahan yang dialami oleh jemaah lansia yakni jemaah masih minim pemahaman tentang pelaksanaan ritual haji, jemaah mulai meragukan keberadaan Allah sehingga menimbulkan rasa keputus asaan terhadap Allah, dan kurangnya kesadaran jemaah mengenai pentingnya isthita’ah kesehatan. Yang kedua upaya pembinaan yang dilakukan oleh KBIHU NU untuk menangani tiga permasalahan jemaah tersebut, maka membutuhkan tiga model pembinaan yakni: a) bimbingan personal kepada jemaah, b) motivasi spiritual atau mauizah hasanah, c) melakukan penyuluhan kesehatan dan bekerjasama dengan dinas kesehatan.

ABSTRACT:
This study aims to provide an appropriate coaching model in overcoming the problems experienced by elderly Hajj pilgrims at KBIHU NU Semarang City. This research uses a qualitative approach and uses descriptive-qualitative methods. This study produced two findings, firstly, there were three problems experienced by elderly pilgrims, namely the congregation still had minimal understanding of the implementation of the Hajj rituals, the congregation began to doubt the existence of Allah, giving rise to despair towards Allah, and the congregation lacked awareness regarding the importance of isthita'ah. health. Secondly, the coaching efforts carried out by KBIHU NU to handle the three problems of the congregation require three coaching models, namely: a) percent guidance to the congregation, b) spiritual motivation or mauizah hasanah, c) conducting counseling and collaborating with the health service.