Penelitian ini bermula dari diketahuinya informasi bahwa di Pondok Pesantren al-Ishlah Bintoro Demak terdapat manuskrip mushaf Al-Qur’an. Manuskrip tersebut belum pernah diteliti secara spesifik lebih dalam, sehingga dengan dilakukannya penelitian ini bisa menjadi bahan informasi dan tidak menutup kemungkinan untuk bisa dilakukan penelitian lebih jauh lagi terhadap manuskrip mushaf Al-Qur’an tersebut. Penelitian ini focus terhadap dua rumusan masalah tentang karakteristik ditinjau dari aspek kodikologi maupun tekstologi dan sejarah manuskrip mushaf Al-Qur’an Pondok Pesantren Al-Ishlah Bintoro Demak.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah dan karakteristiknya penulis mengkaji secara mendalam untuk melakukan analisis menggunakan kajian filologis serta ilmu bantu yang ada di dalamnya meliputi kodikologi maupun tekstologi.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan jenis penelitian library research (kepustakaan) dan field research (lapangan). Menggunakan metode naskah tunggal edisi kritis. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kajian filologis dengan menganalisis dan mendeskripsikan baik dari segi kodikologi maupun tekstologi.
Dari hasil kajian yang telah dilakukan, dipahami bahwa manuskrip ini sudah ada sebelum Pondok Pesantren al-Ishlah berdiri bersamaan dengan buku dan kitab kuno di dalam rak almari. Adapun secara karakteristiknya, ditinjau dari aspek kodikologi dan tekstologi. Pertama, aspek kodikologi bahwa kondisi mushaf ini sudah mengalami kerusakan akan tetapi tulisan pada manuskrip ini masih cukup jelas dan bisa dibaca meski banyaknya bagian yang sobek dan berjamur. Sampul sudah terlepas dari mushaf dan secara isi tidak lengkap 30 juz. Mushaf ini memiliki dimensi 18,5 x 10,5 cm dan ditulis dengan alas kertas Eropa cap Propatria. Penulisan dilakukan dengan menggunakan tinta berwarna hitam dan merah, dan gaya penulisan yang digunakan adalah ragam khat naskhi. Terdapat pula iluminasi yang ditempatkan di bagian tengah mushaf. Dalam hal tekstologi, mushaf ini dilengkapi dengan tanda baca harakat yang memiliki bentuk yang sama seperti pada mushaf Al-Qur'an umumnya. Dalam penulisan mushaf ini, diterapkan kaidah rasm Ustmani dan Imla'i. Adapun jenis qira'at yang digunakan ialah qira'at Imam 'Ashim dengan riwayat Hafs. Selain itu, terdapat pula penggunaan scholia yang meliputi tanda maqra', tanda awal juz, perbaikan ayat, dan scholia kata alihan. Adapun corrupt yang ditemukan pada naskah berupa kesalahan pada ayat-ayat Al-Qur’an seperti kesalahan penulisan ayat dan penulisan huruf.