Penelitian ini mengkaji terhadap naskah tunggal berupa manuskrip muṣḥaf Al-Qur’an 15 juz koleksi Kiai Khalid yang berada di Jenangger, Batang-batang, Sumenep sebagai objek penelitian. Muṣḥaf ini perlu dikaji lebih mendalam untuk menjelaskan sejarah, kodikologi, dan tekstologi termasuk penggunaan qira’ah Imam ‘Ashim riwayat Hafs dan qira’ah Imam Nafi’ riwayat Qalun yang tergolong berbeda dari muṣḥaf-muṣḥaf pada umumnya di Indonesia. Terdapat dua fokus kajian dalam penelitian, yaitu: Pertama, perihal sejarah naskah muṣḥaf Al-Qur’an. Kedua, perihal karakteristik naskah dan teks dalam manuskrip muṣḥaf Al-Qur’an.
Peneliti melakukan analisis deskriptif pada muṣḥaf Al-Qur’an 15 juz menggunakan kajian filologis yang dilakukan secara kualitatif dengan metode penelitian berbasis studi kepustakaan dan lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan terbagi tiga tahapan yaitu: Pertama, observasi secara langsung terhadap naskah muṣḥaf. Kedua, wawancara kepada pemilik naskah dan koordinator kolektor manuskrip. Ketiga, dokumentasi terhadap naskah muṣḥaf.
Kesimpulan dari penelitian ini menghasilkan bahwa muṣḥaf ini telah disimpan oleh leluhur Kiai Khalid sejak tahun 1880 M yang termasuk muṣḥaf tulisan tangan. Perihal penyalin muṣḥaf tersebut bukan tulisan sendiri dari leluhur Kiai Khalid melainkan hasil interaksi belajar agama dan perdagangan masyakarat muslim di pesisir utara Sumenep. Adapun secara karakteristik dari segi kodikologi dan tekstologi. Pertama, dari segi kodikologi bahwa manuskrip muṣḥaf tersebut berisi 15 juz yang menggunakan kertas daluang berukuran panjang 27 cm, lebar 17,5 cm dan ukuran teks muṣḥafnya yakni panjang 18,5 cm, lebar 13 cm tebal 5,5 cm yang terdiri dari 158 lembar dan 304 halaman dengan 15 baris perhalaman kecuali bagian yang terdapat iluminasi hanya 7 baris perhalaman. Sedangkan teks tulisan dan iluminasi menggunakan tinta warna hitam dan merah Kedua, dari sudut tekstologi muṣḥaf ini ditulis menggunakan kombinasi rasm Imla’i dan rasm Utsmani. Dilengkapi dengan tanda baca berupa fatah, kasrah, dhammah, tanwin, dan tanda sukun, serta tanda waqaf. Naskah muṣḥaf ini ditemukan kesalahan pada penulisan harakat dan huruf serta kesalahan struktur. Sedangkan scholia yang ditemukan berupa tanda awal juz, tanda muqra’, dan koreksi ayat serta tambahan keterangan. Hal langka dan unik di dalam muṣḥaf ini adalah penggunaan qira’at dari Imam Nafi’ riwayat Qalun yang jarang ditemukan bahkan pada naskah kuno.