Pemaknaan terhadap kata atau kalimat yang terdapat pada Al-Qur’an kerap kali menimbulkan perbedaan pemahaman pada kalangan muslim. Bahwa Al-Qur’an sendiri berasal dari bahasa Arab, yang pemaknaannya bisa berubah ketika disandingkan dengan kata atau kalimat yang berbeda. Maka dari itu perlu ada pemahaman kepada masyarakat awam mengenai hal tersebut, sehingga tidak salah makna dan tidak menimbulkan perselisihan. Terdapat ilmu yang mempelajari makna pada suatu kata atau kalimat dalam Al-Qur’an, yakni ilmu semantik Al-Qur’an. Pada kesempatan ini penulis meneliti kata ‘aṣf yang terdapat dalam Al-Qur’an, yang mana kata tersebut menarik untuk dikaji, berupa perbedaan arti ketika disandingkan dengan suatu kalimat yang berbeda, dan penelitian ini memalui pendekatan semantik dengan menerapkan metodologi Semantik Toshihiko Izutsu. Dalam adanya permasalahan tersebut, maka penulis dalam skripsi ini mengambil pokok permasalahan, yakni: Bagaimana makna kata ‘aṣf dalam Al-Qur’an dengan menggunakan pendapat semantik Toshihiko Izutsu?
Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research). Adapun untuk sumber primer, penulis merujuk pada Al-Qur’an dan terjemahannya, serta beberapa hasil karya Toshihiko Izutsu yang berfokus pada pembahasan semantik. Sedangkan sumber data sekunder menggunakan kitab-kitab tafsir, buku yang membahas semantik, jurnal, skripsi, tesis, seta kamus-kamus Arab. Teknik pengumpulan data yakni dilakukan dengan cara dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan metode aplikatif-analitik dengan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu.
Hasil dari penelitian yang penulis temukan yakni, makna kata ‘aṣf menurut teori analisis Izutsu serta pendapat para mufassir. Pertama, kata ‘aṣf sendiri memiliki makna dasar yaitu, cepat atau kencang. Kata ‘aṣf merupakan bentuk mashdar dari kata kerja ‘aṣafa-ya’ṣifu, yang memiliki makna dasar “ringan dan cepat”. Kedua, makna relasional dari kata ‘aṣf yaitu dengan cara melakukan analisis sintagmatik dan paradigmatik. Pada analisis sintagmatik seperti: perumpamaan, orang zalim, malaikat, orang kafir. Selanjutnya analisis paradigmatik, yaitu “kencang dan lambat” analisis ini berisi tentang sinonim dan antonim dari kata ‘aṣf sehingga menjadikan makna lingkup kata tersebut menjadi luas jangkauannya. Ketiga, yakni sinkronik dan diakronik, berisi tentang historis kata tersebut. Kata ‘aṣf dalam masa atau era pra-Qur’anik memiliki arti “kering”, sedangkan pada era Qur’anik memiliki arti “ringan/cepat” dan pada era pasca-Qur’anik memiliki arti “keras/sangat”. Keempat, yakni pandangan dunia atau weltanschauung, kata ‘aṣf mempunyai pengertian “ringan dan cepat”.