Penerimaan pajak adalah sumber penerimaan yang memiliki porsi paling besar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Permasalahan yang sering dihadapi oleh negara dalam menerapkan skema perpajakan yaitu kepatuhan dari masyarakat untuk taat melakukan pembayaran pajak. Kepatuhan pajak yang rendah akan mengancam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dikarenakan tingkat kepatuhan pajak secara tidak langsung mempengaruhi ketersediaan pendapatan untuk belanja negara. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh digitalisasi pajak, literasi Pajak, dan pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KP2KP Kendal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Populasi yang digunakan adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KP2KP Kendal. Sampel dalam penelitian ini yaitu wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KP2KP Kendal dengan jumlah 100 responden. Metode yang digunakan yaitu metode probability sampling dengan teknik simple random sampling. Hasil dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar kepada responden dan dianalisis dengan menggunakan uji statistik analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel digtalisasi pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Artinya semakin meningkat penerapan digitalisasi pajak maka semakin meningkat tingkat kepatuhan wajib pajak di Kabupaten Kendal. Variabel literasi pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Artinya semakin meningkat tingkat literasi masyarakat terkait perpajakan maka semakin meningkat tingkat kepatuhan wajib pajak di Kabupaten Kendal. Variabel pelayanan fiskus tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Artinya semakin baik pelayanan fiskus tidak memberikan pengaruh dalam meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak di Kabupaten Kendal.