Penelitian ini berawal dari didapatkannya informasi tentang keberadaan salah satu manuskrip mushaf al-Qur’an yang ada di Desa Pethak Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro. Yakni manuskrip mushaf al-Qur’an Syekh Abdurrohman Klothok Al-Fadangi, yang kemudian dijadikan sebagai objek penelitian dalam skripsi ini. Melalui tinjauan yang telah penulis lakukan, manuskrip mushaf al-Qur’an tersebut merupakan hasil dari tulisan tangan Syekh Abdurrohman Klothok Al-Fadangi.
Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada dua rumusan masalah, yaitu terkait bagaimana sejarah manuskrip mushaf al-Qur’an Syekh Abdurrohman Klothok Al-Fadangi Bojonegoro dan bagaimana karakteristik manuskrip mushaf al-Qu’an Syekh Abdurrohman Klothok Al-Fadangi Bojonegoro ditinjau dari segi kodikologi dan tekstologinya.
Melalui kajian filologi pada manuskrip mushaf al-Qur’an, penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian kualitatif berbasis library research (kepustakaan) dan field research (lapangan) dengan menggunakan analisis naskah tunggal edisi kritis.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa manuskrip mushaf al-Qur’an ditulis Syekh Abdurrohman guna memperkuat hafalannya, mushaf al-Qur’an diperkirakan ditulis pada tahun 1840-1850 M. Syekh Abdurrohman menggunakan mushaf tersebut sebagai bahan mengajar santri-santrinya, akan tetapi saat ini mushaf tersebut hanya disimpan. Manuskrip mushaf al-Qur’an Syekh Abdurrohman sampai saat ini disimpan di Pondok Pesantren Al-Basyiriyyah Pethak Bojonegoro. Secara karakteristik manuskrip mushaf al-Qur’an Syekh Abdurrohman jika ditinjau dari aspek kodikologinya kondisi naskah masih cukup baik, akan tetapi tidak utuh. Sampul dibagian depan terlihat sobek dan mulai rapuh, sedangkan sampul dibagian belakang masih terlihat cukup baik dan secara isi mushaf Syekh Abdurrohman sudah tidak utuh 30 juz, dibagian awal juz satu dan akhir di juz 30 beberapa lembar halamannya sudah hilang. Mushaf al-Qur’an Syekh Abdurrohman berukuran 25 x 19 m dan memiliki ketebalan 8 cm, ditulis menggunakan alas dari kertas daluang dengan tinta berwarna hitam dan merah, menggunakan ragam khat naskhi, serta terdapat iluminasi dibagian sampul dan dibagian penamaan juz. Sedangkan jika ditinjau dari aspek tekstologi manuskrip mushaf al-Qur’an Syekh Abdurrohman menggunakan tanda harakat yang sama dengan al-Qur’an cetak dimasa sekarang, penulisan mushaf menggunakan kaidah rasm utsmani dan rasm imla’i, Adapun jenis qira’at yang digunakan adalah qira’at Imam ‘Ashim riwayat Hafs. Scholia yang terdapat pada mushaf yakni berupa penamaan juz, tanda maqra’ dan ruku’, koreksi kesalahan, do’a pada surat at-Taubah. Adapun corrupt yang ditemukan pada mushaf berupa, kesalahan penulisan huruf, kesalahan penulisan harakat, kesalahan penulisan ayat, kesalahan pada haplografi, dan kesalahan pada ditografi.