Kota Jakarta Timur memaksimalkan pendapatannya dengan optimalisasi pajak daerah sebagai salah satu sektor penting untuk peningkatan pendapatan daerah. penerimaan pajak dari reklame, restoran, dan parkir di Kota Jakarta Timur belum mencapai target selama 5 tahun terakhir. Penyebabnya adalah adanya pandemi Covid-19 pada tahun 2020, kurangnya tingkat kesadaran wajib pajak untuk mengurus perizinan resmi, serta keterbatasan lahan untuk parkir sehingga menyebabkan penurunan pendapatan di daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh penerimaan pajak reklame, pajak restoran, dan pajak parkir terhadap pendapatan daerah di Kota Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan teknik sampling (sampel jenuh) yang artinya sampel di samakan dari total populasi yang ada karena data yang dimiliki terbatas. Data yang diambil selama 4(empat) tahun 9 (bulan), Jadi sampel yang digunakan sejumlah 57 data target dan realisasi pajak daerah. Data yang diambil dari bulan April 2018 – Desember 2022. Metode pengumpulan data dengan dua data yaitu data primer dengan observasi dan data sekunder dari laporan realisasi dan target penerimaan pajak daerah dan pendapatan daerah. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), uji hipotesis (analisis regresi linear bergsnda, uji koefisien determinasi, uji statistik t, dan uji statistik F). Hasil penelitiaan menunjukkan bahwa penerimaan pajak reklame berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan daerah, pajak restoran tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan daerah, dan pajak parkir berpengaruh negatif signifikan terhadap pendapatan daerah.