Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh gaya hidup, literasi keuangan dan kemampuan finansial terhadap cashless society dalam lingkungan bermasyarakat. Di era globalisasi dan teknologi informasi, pergeseran besar-besaran terjadi dalam cara masyarakat melakukan transaksi keuangan. Salah satu fenomena yang muncul adalah transisi menuju masyarakat tanpa uang tunai, yang lebih dikenal sebagai "Cashless Society." Hal ini mencerminkan perubahan dramatis dalam perilaku konsumen, di mana uang tunai semakin ditinggalkan demi berbagai bentuk pembayaran elektronik, seperti kartu kredit, debit, e-wallet, dan transaksi nontunai lainnya.
Dalam penelitian ini, mengingat besarnya jumlah pengguna aplikasi cashless di Semarang, peneliti memilih untuk menggunakan kuesioner (angket) sebagai alat untuk mengumpulkan data primer. Penggunaan kuesioner menjadi efisien ketika peneliti memiliki pemahaman yang jelas tentang variabel yang akan diukur dan mengetahui apa yang diharapkan dari respons yang akan diperoleh. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan 100 responden dengan beberapa kriteria pada responden yaitu; 18 tahun sampai dengan 60 tahun, aktif dalam menggunakan aplikasi e-wallet. Metode pengumpulan data dengan cara dokumentasi ataupun studi pustaka. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan alat untuk mengujinya menggunakan softwere berupa SPSS versi 25.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Gaya Hidup menunjukkan nilai t hitung sebesar 4,285 yang memiliki pengaruh yang signifikan, sedangkan variable Literasi Keuangan menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,360 yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Sedangkan Kemampuan Finansial menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,650 yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan.