Pembentukan image perempuan di media sosial : studi pada akun Tiktok @meisyasallwa
Parastuti, Ayu Nindika (2024) Pembentukan image perempuan di media sosial : studi pada akun Tiktok @meisyasallwa. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of Skripsi_1906026005_Ayu_Nindika_Parastuti]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Skripsi_1906026005_Ayu_Nindika_Parastuti.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Pembentukan image adalah cara individu untuk membentuk citra diri yang dapat dinilai oleh orang lain dan memberikan kesan ketika bertemu dengan kita. Media sosial sebagai salah satu wadah untuk membentuk citra diri seorang individu dengan bagaimana cara individu berinteraksi dengan publik, bersikap dan berpenampilan sesuai dengan apa yang diinginkan. TikTok menjadi salah satu media sosial yang saat ini digemari oleh banyak orang mulai dari anak-anak hingga dewasa. Meisya Sallwa merupakan salah satu kreator TikTok perempuan yang terkenal dengan konten self developmentnya, ia dikenal sebagai perempuan dengan image alpha woman yang memiliki karakteristik cerdas, percaya diri, high value woman, dan positif vibes. Skripsi ini menganalisis gagasan terbentuknya sebuah konten-konten self development, 1 hari 1 insight, dan fatale female dalam akun TikTok @MeisyaSallwa serta image yang terbentuk dari konten-konten tersebut berdasarkan respon publik atau followers perempuan Sallwa sejak 2020- 2023.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan netnografi. Teknik pengumpulan data berupa observasi pada akun TikTok @MeisyaSallwa, wawancara dengan Meisya Sallwa dan beberapa followers perempuan aktif sejak tahun 2020 hingga 2023, dan dokumentasi yang berupa gambar atau hasil dari wawancara dengan para informan. Kerangka teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori representasi Stuart Hall, yang mengatakan bahwa representasi merupakan penggabungan makna dan bahasa dengan budaya. Teori ini mencakup 6 konsep kunci, yaitu : 1. Encoding dan decoding, 2. Penerimaan dominan, negosiasi, dan oposisi, 3. Representasi sebagai tempat perjuangan, 4. Stereotip, 5. Identitas budaya dan representasi, 6. Bahasa media.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gagasan utama Sallwa dalam membagikan konten tentang self development sebagai bentuk hadiah kepada followersnya dan ingin menjadi bermanfaat untuk mereka. Konten-konten self development tersebut yang akhirnya membentuk image alpha woman Meisya Sallwa yang diinterpretasikan oleh publik serta respon publik yang dapat menerima dan tidak menerima sebagian pesan yang diberikan oleh Sallwa dalam konten yang telah dibuat. Sallwa dianggap sebagai perempuan yang memperjuangkan dan memberdayakan sesama perempuan dengan mengubah mindset, bahwa perempuan berhak memilih jalan hidupnya masing-masing dan mampu berdiri di kaki sendiri.
ABSTRACT:
Image formation is an individual's way of forming a self-image that can be assessed by other people and gives an impression when they meet us. Social media is a forum for forming an individual's self-image by how the individual interacts with the public, behaves and looks according to what is desired. TikTok is a social media that is currently popular with many people, from children to adults. Meisya Sallwa is a female TikTok creator who is famous for her self-development content. She is known as a woman with an alpha woman image who has the characteristics of being smart, confident, a high value woman, and positive vibes. This thesis analyzes the idea of forming self development, 1 day 1 insight, and fatale female content on the TikTok account @MeisyaSallwa as well as the image formed from these contents based on the public response or Sallwa female followers from 2020-2023.
This research uses qualitative methods with a netnographic approach. Data collection techniques include observations on the TikTok account @MeisyaSallwa, interviews with Meisya Sallwa and several active female followers from 2020 to 2023, and documentation in the form of pictures or results from interviews with informants. The theoretical framework used in this research is Stuart Hall's theory of representation, which says that representation is a combination of meaning and language with culture. This theory includes 6 key concepts, namely: 1. Encoding and decoding, 2. Dominant acceptance, negotiation and opposition, 3. Representation as a place of struggle, 4. Stereotypes, 5. Cultural identity and representation, 6. Media language.
The results of this research show that Sallwa's main idea is to share content about self-development as a form of gift to her followers and wants to be useful for them. This self-development content ultimately forms the image of alpha woman Meisya Sallwa which is interpreted by the public as well as the public's response which can accept or not accept some of the messages given by Sallwa in the content that has been created. Sallwa is considered a woman who fights for and empowers fellow women by changing the mindset, that women have the right to choose their own path in life and are able to stand on their own feet.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pembentukan image; Perempuan; Alpha Woman; TikTok; Representasi; Self development |
Subjects: | 300 Social sciences > 305 Social groups > 305.4 Women |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 07 May 2025 08:59 |
Last Modified: | 07 May 2025 08:59 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/26379 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year