Kontribusi FKUB merupakan suatu keikut sertaan yang dilakukan dari FKUB untuk menempatkan diri pada disetiap peran maupun bentuk kerja sama yang dilakukan dengan memberikan nilai serta bentuk fungsi dari sosial yang ada di dalam masyarakat. Kontribusi FKUB ini menerapkan dengan peran yang telah dilakukan yaitu dengan mempertahankan harmoni sosial dengan meningkatkan dari bentuk efesiensi maupun meningkatkan dari bentuk efektivitas. Maka dengan ini, memunculkan pertanyaanyang pertama bagaimana startegi FKUB dalam mempertahankan harmoni sosial dan yang kedua bagaimana persepsi masyarakat Bangetayu Wetan terhadap peran FKUB dalam memediasi masalah internal antar masyarakat yang muncul untuk menjaga keharmonisan sosial. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut bentuk strategi FKUB dalam memelihara harmoni sosial serta mengetahui persepsi ataupun pandangan dari masyarakat Kelurahan Bangetayu Wetan terhadap peran FKUB dalam menangani permasalahan yang muncul setelah adanya kesulitan untuk mendapatkan perizinan rumah ibadah untuk mempertahankan harmoni sosial.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan desktiptif. Jenis penelitian ini merupakan pemelitian lapangan. Sumber data dalam penelitian ini terdapat dua sumber yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam prosesnya, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan lima informan yang terdiri sekretaris FKUB, staff FKUB, pemilik Gereja Bangetayu Wetan, masyarakat umum Bangetayu Wetan. Adapun data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis menggunakan analisis data induktif dengan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini menganalisis data dengan menggunakan induktif dan menggunakan teori fungsionalisme struktural milik Talcott Parsons.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwasanya kontribusi FKUB dalam mempertahankan harmoni sosial sangat berperan penting untuk masyarakat dengan memiliki strategi diantaranya menciptakan harmoni kehidupan sosial keagamaan, optimalisasi dan antisipasi disharmoni, pengembangan budaya damai, penguatan peran nilai-nilai kearifan lokal, peningkatan pemahaman agama berwawasan multicultural, optimalisasi peran ormas keagamaan, penguatan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat. Studi yang di lakukan pada Masyarakat Bangetayu Wetan juga memiliki persepsi baik dalam persepsi positif maupun negatif. Isu permasalahan dalam perizinan rumah ibadah menjadi sorotan penting bagi FKUB guna membantu masyarakat minoritas yang merasa tidak mendapatkan hak untuk bisa melakukan di tempat ibadah di lingkungan masyarakat yang ditinggali.

ABSTRACT:
The contribution of FKUB is a participation undertaken by FKUB to position itself in every role or form of cooperation, by providing value and fulfilling its social function within the community. This contribution is implemented through FKUB's role in maintaining social harmony by enhancing both efficiency and effectiveness. This raises two key questions: first, what are FKUB's strategies for maintaining social harmony? And second, what is the perception of the Bangetayu Wetan community regarding FKUB's role in mediating internal issues among the community to maintain social harmony? Therefore, this research aims to further explore FKUB's strategies in preserving social harmony and to understand the perceptions or views of the Bangetayu Wetan community regarding FKUB's role in addressing the challenges that arise after difficulties in obtaining permits for places of worship in order to maintain social harmony.
This research uses a qualitative method with a descriptive approach. The type of research conducted is field research. The data sources in this study consist of two types: primary and secondary data. The data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. In the process, the researcher conducted in-depth interviews with five informants, including the secretary of FKUB, FKUB staff, the owner of the Bangetayu Wetan Church, and members of the Bangetayu Wetan community. The data obtained from this study were analyzed using inductive data analysis through the stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. This research analyzes the data inductively, using Talcott Parsons' structural-functionalism theory.
The results of this study show that FKUB's contribution to maintaining social harmony plays a very important role for the community, with strategies including the creation of social and religious harmony, the optimization and anticipation of disharmony, the promotion of a culture of peace, strengthening the role of local wisdom, increasing understanding of multicultural religious perspectives, optimizing the role of religious organizations, and strengthening the role of religious and community leaders. The study conducted in the Bangetayu Wetan community also reveals mixed perceptions, both positive and negative. The issue of permits for places of worship has become a significant focus for FKUB in assisting minority communities who feel that they are not granted the right to worship in their residential areas.