Penelitian ini dilatarbelakangi dengan permasalahan ekonomi yang dialami oleh para pengrajin batik Desa Gemeksekti. Kehadiran Perkumpulan Pengrajin Batik Walet Sakti (PPBWS) dapat membantu para pengrajin batik dengan memberi sumber daya, keterampilan dan pemecahan masalah ekonomi yang dialami pengrajin batik Desa Gemeksekti. PPBWS hadir sebagai wadah untuk mengupayakan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dengan membentuk kesadaran masyarakat Desa Gemeksekti guna memperbaiki kondisi perekonomian seperti halnya masalah pengangguran, dan kurang berkembangnya usaha batik. Pemberdayaan masyarakat melalui PPBWS ini dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan untuk memfokuskan pada pengembangan usaha batik. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Perkumpulan Pengrajin Batik Walet Sakti (PPBWS) diharapkan dapat meningkatkan sumber daya masyarakat Desa Gemeksekti dengan menghilangkan ketimpangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pemberdayaan masyarakat dan dampak pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Perkumpulan Pengrajin Batik Walet Sakti (PPBWS).
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), metodenya dengan kualitatif sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penulis menggunakan teori pemberdayaan dari Jim Ife untuk memadukan fakta sosial dan fenomena dalam pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PPBWS.
Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa proses pemberdayaan yang dilakukan oleh PPBWS untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Desa Gemeksekti dapat dilakukan dengan melalui beberapa strategi. Pertama, melalui penguatan kelembagaan untuk mengaktifkan kembali dan merancang inovasi baru dengan cara memperbaiki struktur dan prosedur, serta mengaktifkan kegiatan rutin . Kedua, perluasan jejaring kerja sama dan kemitraan dengan beberapa pihak. Ketiga, mengadakan peningkatan keterampilan membatik untuk para pengrajin batik. Keempat, melakukan promosi inovatif melalui pameran dan media online. dan kelima, pembuatan sanggar dan showroom batik. Sedangkan dengan dampak sosial meningkatkan interaksi sosial antar pengrajin batik terbukti dengan jalinan silaturahim pengusana dan pengrajin batik. Dampak ekonominya terciptanya lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan bagi pelaku usaha dan pembatik, peningkatan kesejahteraan dan pengembangan UMKM batik. Sedangkan dampak budayanya merujuk pada upaya pelestarian budaya batik.

ABSTRACT:
This research is motivated by the economic problems experienced by the batik artisans of Gemeksekti Village. The presence of the Walet Sakti Batik Artisans Association (PPBWS) can help batik artisans by providing resources, skills and solving economic problems experienced by batik artisans in Gemeksekti Village. PPBWS is present as a forum to strive for community empowerment which is carried out by forming awareness of the people of Gemeksekti Village in order to improve economic conditions such as the problem of unemployment, and the lack of development of the batik business. Community empowerment through PPBWS is carried out by conducting training and education first by focusing on the development of batik businesses. The efforts that have been made by the Walet Sakti Batik Artisans Association (PPBWS) are expected to increase the resources of the Gemeksekti Village community by eliminating inequality. The purpose of this study is to find out the community empowerment strategy and the impact of community empowerment carried out by the Walet Sakti Batik Artisans Association (PPBWS).
This research uses a type of field research, the method is qualitative while the research approach used is descriptive. The data sources used are primary data and secondary data. The data collection techniques used include observation, interviews, and documentation. Meanwhile, the data analysis is data reduction, data presentation, and conclusion drawn. The author uses the empowerment theory from Jim Ife to combine the facts of social reality and phenomena that occur in community empowerment carried out by PPBWS.
The results of this study show that the empowerment process carried out by PPBWS to improve the skills of the Gemeksekti Village community can be carried out through several strategies. First, through institutional strengthening to reactivate and design new innovations by improving structures and procedures, as well as activating routine activities. Second, the expansion of cooperation networks and partnerships with several parties. Third, holding an improvement in batik skills for batik craftsmen. Fourth, conducting innovative promotions through exhibitions and online media. and fifth, the creation of batik studios and showrooms. Meanwhile, with the social impact of increasing social interaction between batik craftsmen, it is evident by the relationship between batik artisans and batik craftsmen. The economic impact is the creation of new jobs, increased income for business actors and batik, increased welfare and development of batik UMKM. Meanwhile, the cultural impact refers to efforts to preserve batik culture.