Fenomena penggemar Korean boys love merupakan salah satu fenomena yang pada tahun-tahun belakangan menunjukkan eksistensinya di media sosial X. Melalui akun media sosial, asupan Korean genre homoseksual berkembang luas hingga membentuk ekspresi relasi sesama penggemar. Maka dengan ini, memunculkan pertanyaan; 1)Apa saja yang ditampilkan pada akun shipper di media sosial X?, 2) Bagaimana reaksi para followers akun shipper di media sosial X?, 3)Bagaimana dampak dari adanya eksistensi akun shipper di media sosial X?. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekspresi akun shipper dalam menciptakan ruang hiperreal bagi followers-nya serta reaksi followers tersebut terhadap informasi yang diberikan akun. Serta dampak yang terjadi dari adanya eksistensi akun shipper di media sosial X.
Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan netnografi dalam melihat perilaku bermedia penggemar Korean boys love di media sosial X hingga menyebabkan hiperealitas. Pengumpulan data dibagi menjadi dua bagian, yakni pengumpulan data yang didapatkan dari data primer dengan wawancara (indeepth interview) observasi dan dokumentasi berupa screenshoot data kegiatan di X. Sedangkan pengumpulan data sekunder didapatkan melalui artikel, jurnal, buku, dan media elektronik lainnya sebagai penunjang. Penelitian milik peneliti juga akan menggunakan analisis data induktif dan dianalisis menggunakan teori hiperrealitas milik Jean Baudrillard untuk melihat bagaimana ekspresi penggemar bermedia di media sosial X.
Hasil penelitian ini diperoleh, Akun shipper yang posisinya sebagai partner dalam merumuskan kebenaran menjadi nilai penting bagi penggemar. Media penunjang khayalan seperti (official management) yang memproduksi momen dijadikan model imajinasi yang digunakan oleh akun shipper. Akhirnya, penggemar yang tergabung dalam akun itu terlarut dalam imajinasi yang ada pada cuitan tweet yang dikirimkan, sehingga memunculkan perasaan senang hingga pada akhirnya sulit untuk dihindari. Sehingga, gambaran ini semakin mengambil ciri hiper-riil (hyperreal). Tidak ada lagi realitas nyata yang ada hanyalah hiper-realitas. Dampak yang dihasilkan dari hiperreality adalah adanya kepercayaan penggemar terhadap kenyataan yang sebenarnya bukan kenyataan. Dengan ini diperoleh dampak ekonomi dan dampak sosial.
 
ABSTRACT:
The phenomenon of Korean boys love fans is one of the phenomena that in recent years has shown its existence on social media X. Through social media accounts, the intake of Korean homosexual genres has grown widely to form expressions of relationships between fans. So with this, the question arises; 1) What is displayed on shipper accounts on social media X?, 2) How do the followers of shipper accounts react on social media X?, 3) What is the impact of the existence of shipper accounts on social media X?. Thus, this study aims to determine the expression of shipper accounts in creating a hyperreal space for their followers and the reactions of these followers to the information provided by the account. As well as the impact of the existence of shipper accounts on social media X.
The study used a qualitative method with a netnography approach in observing the media behavior of Korean boys love fans on social media X to cause hyperreality. Data collection is divided into two parts, namely data collection obtained from primary data through interviews (in- depth interviews), observation and documentation in the form of screenshots of activity data on X. While secondary data collection is obtained through articles, journals, books, and other electronic media as support. The researcher's research will also use inductive data analysis and be analyzed using Jean Baudrillard's hyperreality theory to see how fans express themselves on social media X.
The results of this study obtained, Shipper accounts whose position as partners in formulating the truth become important values for fans. Supporting media for imagination such as (official management) which produces moments are used as models of imagination used by shipper accounts. Finally, fans who are members of the account are dissolved in the imagination in the tweets sent, so that it gives rise to feelings of joy until in the end it is difficult to avoid. Thus, this image increasingly takes on hyper- real characteristics. There is no longer a real reality, there is only hyper- reality. The impact resulting from hyperreality is the existence of public trust in reality that is not actually reality. With this social impact and economic impact are obtained.