Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah untuk Keberlanjutan Lingkungan Hidup (Studi pada Bank Sampah Panulisan di Perumahan Pesona Griya Asri Kelurahan Ciseureuh Purwakarta)
Eva Salsabila Azzahra 2001046002
Permasalahan sampah menjadi salah satu persoalan serius dan seringkali dijumpai. Volume timbunan sampah berasal dari kebutuhan manusia yang semakin meningkat akibat dari masifnya populasi penduduk di suatu wilayah. Pada dasarnya, manusia akan terus menghasilkan sampah sebagai hasil dari sisa-sisa kebutuhan hidupnya. Residu yang dihasilkan akan berdampak pada kondisi lingkungan secara luas, terutama yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan. Mssyarakat perlu meningkatkan wawasannya berkaitan dengan pengelolaan sampah, berupa konsep 3R yaitu reuse, recycle, dan reduce sebagai bentuk partisipasi dalam pengelolaan sampah. Tingkat partisipasi masyarakat menunjukkan seberapa berhasilnya suatu program yang berjalan. Konsep bank sampah dianggap mampu dalam menangani masalah sampah untuk keberlanjutan lingkungan hidup.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan memahami partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah untuk keberlanjutan lingkungan hidup (studi pada Bank Sampah Panulisan di Perumahan Pesona Griya Asri Kelurahan Ciseureuh Purwakarta) serta mengenai faktor pendorong serta penghambat dari partisipasi masyarakat yang mendasarinya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data yang diperoleh menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data digunakan dalam tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan konklusi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, partisipasi masyarakat terbagi dalam tiga tahapan, di antaranya: (1) tahap pengambilan keputusan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap menikmati hasil. Dengan bentuk partisipasi: partisipasi tenaga dan partisipasi material, dan tipologi partisipasi masyarakat: tipologi informatif, tipologi insentif, tipologi fungsional, dan tipologi interaktif. Faktor pendorong dan penghambat yang mendasarinya, faktor pendorongnya: (a) edukasi pendampingan tentang pilah sampah dari pihak YPBB, (b) dukungan dari pihak luar, (c) orientasi yang jelas, (d) animo tinggi masyarakat dalam pemilahan sampah. Sedangkan faktor penghambatnya: (a) adaptasi kebiasaan baru, (b) kurangnya armada pengangkutan sampah, (c) terbatasnya SDM, (d) lamanya pengangkutan sampah, (e) ketidakseimbangan pihak BSP dengan stakeholder.