Penafsiran mengenai ayat-ayat al-Qur’an memang senantiasa ramai dibahas dikalangan para ahli tafsir, termasuk yang diangkat dalam skripsi ini yaitu pembahasan mengenai penafsiran ayat-ayat Tawakkal yang diutarakan oleh KH. Bisri Mustofa dan M. Quraish Shihab yang merupakan ulama serta ahli tafsir nusantara, Penelitian ini bermula dari adanya keingin tahuan bagaimana ayat tawakkal menurut KH. Bisri Mustofa juga M. Quraish Shihab? Serta apa saja persamaan, perbedaan serta kekurangan dan kelebihan dalam kitab tafsir yang dikaji? serta keingintahuan adakah relevansi antara Tawakkal dengan fenomena yang terjadi saat ini? Dan penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Model penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif dengan sumber data kajian kepustakaan (library research) dan sumber utama yakni kitab tafsir al-Ibrīz dan kitab tafsir al-Miṣbāḥ yang kemudian dari data tersebut dianalisis dengan cara deskriptif analitis.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa, menurut KH. Bisri Mustofa berdasarkan kitab yang beliau tulis Tawakal yakni Pasrah atau memasrahkan segala sesuatu kepada Allah swt semata, Sedangkan menurut M. Quraish Shihab dalam kitab Tafsir al-Miṣbāḥ mengatakan bahwasannya Tawakkal yakni Mengikuti upaya terbaik sebagai hamba, lalu menyerahkan segalanya kepada Allah swt. dengan demikian dapat kita ketahui perbedaan penafsiran ayat-ayat Tawakkal yang dituliskan oleh kedua tokoh tersebut.