Amaruddin Alfath (2001046042), Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Wisata Mangrove Edupark Oleh Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Di Tambakrejo Semarang
Pemberdayaan masyarakat yang berada di Tambakrejo melalui basis lingkungan dengan kerjasama antara pihak CSR, Pemerintahan, dan Kelompok CAMAR yang menjadikan sebuah wisata mangrove edupark dibuat ikon atau indentik Tambakrejo dan dengan adanya CSR yang menjadikan Tambakrejo sebagai desa binaannya. Berdasarkan keadaan, minat dan pemahaman untuk belajar berkerjasama untuk upaya meningkatkan ekonomi dan keterampilan dalam pengelolaan wisata mangrove. Rumusan masalah ini yaitu 1) Bagaimana tahapan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wisata mangrove edupark oleh CSR Pertamina di Tambakrejo Kota Semarang, 2) Bagaimana hasil pemberdayaan masyarakat pada pengembangan wisata mangrove edupark melalui analisis fungsionalisme structural Talcott Parsons di Tambakrejo Kota Semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wisata mangrove edupark oleh CSR Pertamina di Tambakrejo Kota Semarang dan untuk mengetahui hasil pemberdayaan masyarakat pada pengembangan wisata mangrove edupark melalui analisis fungsionalisme structural Talcott Parsons di Tambakrejo Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan metode studi kasus.
Hasil dari penelitian ini adalah 1) tahapan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wisata mangrove edupark oleh CSR Pertamina di Tambakrejo Kota Semarang melalui enam tahap yaitu pemaparan masalah, analisis masalah, penapaian tujuan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan evaluasi 2) Hasil pemberdayaan masyarakat pada pengembangan wisata mangrove edupark melalui analisis fungsionalisme structural Talcott Parsons di Tambakrejo Kota Semarang yaitu Adaptation : beberapa upaya yang dilakukan pada tahap adaptasi ini dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan, Goal Attaintment : ada dua tujuan yang perlu dicapai diantaranya peningkatan taraf perekonpmian masyarakat dan berupaya untuk memperbaiki lingkungan seperti menangkal abrasi dan menangkal sentiment lumpur dan sampah, Integration : adanya norma, aturan yang berlaku dan dibuat bagi pengelola wisata yaitu Kelompok Camar, adanya kelompok tersebut berguna untuk mengatur pola perilaku pada berjalannya wisata mangrove edupark, Latency : menerapkan pelatihan yang diberikan oleh CSR Pertamina dan Kleompok Masyarakat menrapkan pola kerja bakti dan mengadakan kumpulan untuk evaluasi.