Penelitian ini dilatar belakangi krisis moral yang sedang dihadapi oleh negeri ini yang tidak sejalan dengan suasana keagamaan dan kepribadian bangsa Indonesia. Sekecil apapun krisis moral secara tidak langsung dapat melemahkan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga sangat penting bagi seluruh kalangan terkhusus di lembaga pendidikan agar dapat membina serta meningkatkan moral peserta didik, dalam lingkup pendidikan terutama madrasah, kepala madrasahlah yang sangat berpengaruh dalam ketercapaiannya tujuan pendidikan karena keberhasilan suatu madrasah dalam mengelola budaya religius tidak lepas dari kepemimpinan seorang kepala madrasah dalam mengelola sumberdaya yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran kepala madrasah dalam mengembangkan budaya religius di MTs Nurul Qur’an Sayung Demak.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan metode teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, lalu data dianalisis secara deskriptif dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, Sedangkan untuk menguji keabsahan data menggunakan triangulasi metode, triangulasi sumber data dan triangulasi teori.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa peran kepala sekolah dalam mengembangkan budaya religius di MTs Nurul Qur’an Sayung Demak antara lain yaitu, sebagai edukator, sebagai motivator, sebagai administrator, sebagai supervisor, sebagai leader, sebagai inovator, sebagai manajer, sebagai enterpreneur. Adapun kendala yang dihadapi oleh kepala madrasah dalam mengembangkan budaya religius adalah kurangnya sarana dan prasarana bagi pelaksanaan pengembangan budaya religius serta adanya beberapa peserta didik yang belum memahami akan pentingnya penerapan budaya religius.