Banyaknya kasus peserta didik yang akhlaknya minim sehingga berani berbuat perilaku tercela terhadap guru, orang tua, ataupun orang disekitarnya. Begitu juga di SMP Sepuluh Nopember 2 Semarang terdapat sekitar 28% siswa memiliki akhlak yang tercela. Dari hal tersebut pentingnya pendidikan akhlak diterapkan di satuan lembaga pendidikan. Maka, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan akhlak siswa melalui program Bimbingan Syariah Aqidah dan Akhlak di SMP Sepuluh Nopember 2 Semarang.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan akhlak melalui program Bimbingan Syariah Aqidah dan Akhlak meliputi: perencanaan melalui penyusunan kebijakan dasar serta struktur organisasi, Implementasinya dengan mendeteksi peserta didik yang berperilaku menyimpang atau bermasalah, menentukan guru yang membimbing pendidikan akhlak siswa, kemudian strategi dalam pembentukan akhlak siswa melalui nasehat, keteladanan, dan punishment dan evaluasi berupa penilaian autentik dengan cara pengamatan guru.