Studi ini meneliti bagaimana SMP Institut Indonesia di Semarang menerapkan Kurikulum Merdeka di bidang Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Pemerintah Indonesia mengembangkan Kurikulum Merdeka dengan tujuan untuk mempromosikan inovasi guru di kelas dan memberikan keleluasaan yang lebih besar kepada para pendidik untuk memilih strategi pembelajaran yang paling sesuai dengan kebutuhan siswa. Data untuk penelitian ini dikumpulkan di lapangan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan menggunakan gaya penelitian lapangan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana para pengajar Pendidikan Budi Pekerti dan Pendidikan Agama Islam di SMP Institut Indonesia Semarang telah memodifikasi strategi instruksional mereka sebagai tanggapan terhadap minat dan kemampuan siswa mereka. Kebijakan dan prinsip-prinsip kurikulum terbaru, Kurikulum Merdeka, diikuti dalam modifikasi ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada sejumlah tantangan yang dihadapi guru Budi Pekerti dan Pendidikan Agama Islam ketika mengintegrasikan Kurikulum Merdeka ke dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Institut Indonesia Semarang. Tidak adanya jam pelajaran Pendidikan Agama Islam, pemahaman guru yang lamban tentang topik tersebut, dan instruktur yang terus terpaku pada kurikulum yang sudah ketinggalan zaman atau kurikulum sebelumnya adalah beberapa dari kesulitan-kesulitan tersebut. Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa, di SMP Institut Indonesia Semarang, Kurikulum Merdeka telah meningkatkan standar pengajaran dan meningkatkan motivasi para pengajar untuk mendukung para siswa dalam menemukan potensi mereka sendiri dalam hal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Selain itu, ada banyak peluang bagi Kurikulum Merdeka untuk meningkatkan standar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMP Institut Indonesia Semarang.