Pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka merupakan suatu pendekatan yang memperhatikan keragaman karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Pendekatan ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memilih dan mengembangkan bakatnya sesuai dengan minat belajar. Penyajian modul ajar dengan materi pembelajaran secara beragam dan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi baik dalam konten, proses, maupun produk. Output dari keberhasilan pendekatan tersebut yaitu proses pembelajaran dapat berlangsung secara menyenangkan dan efektif, sesuai dengan prinsip kurikulum merdeka yang menekankan pada pemberdayaan individu peserta didik untuk mencapai potensi dan keberagaman masing-masing peserta didik.
Penelitian ini mengambil fokus permasalahan: 1) apa latar belakang implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan sosial kelas IV MIN kota Semarang? 2) bagaimana implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan sosial kelas IV MIN kota Semarang? 3) apa faktor pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan sosial kelas IV MIN kota Semarang?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) latar belakang MIN Kota Semarang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan sosial adalah untuk memahami kebutuhan dan kemampuan peserta didik secara individu. Tujuan utamanya dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi yaitu dapat memberikan perlakuan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. 2) guru MIN kota Semarang menekankan pentingnya kesiapan dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan pemahaman terhadap tiga aspek pembelajaran: konten, proses, dan produk. Sehingga proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan capaian pembelajaran. 3) pemenuhan sarana prasarana serta metode dan strategi yang bervariasi oleh guru MIN Kota Semarang dalam proses pembelajaran menjadi faktor pendukung dalam menumbuhkan semangat belajar peserta didik. Akan tetapi, kurangnya dukungan orang tua terhadap proses pembelajaran serta kurangnya pemahaman guru tentang pembelajaran berdiferensiasi dan konsep yang tepat dalam belajar mengakibatkan beberapa peserta didik hilang semangat dalam belajar.