Kemampuan berpikir kritis merujuk pada kemampuan seseorang untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyintesis informasi yang cermat dan logis. Kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam proyek penguatan profil pancasila, yaitu membantu memahami nilai-nilai Pancasila, memfasilitasi diskusi yang bermakna, mendorong refleksi diri, membeantu mengatasi konflik nilai, dan mempersiapkan untuk partisipasi dalam masyarakat. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa dalam penerapan P5 dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa dalam penerapan P5 di MI NU 53 Turunrejo Kendal.
Desain penelitian ini adalah kualitatif deskriftif. Pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, reduksi data dan kesimpulan.
Temuan hasil penelitian adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa dalam penerapan P5 di MI NU 53 Turunrejo Kendal adalah faktor intelektual, motivasi, kondisi fisik, dan kemandirian belajar. Dampak positifnya adalah siswa dapat kesempatan dalam mengeksplorasi dan mewujudkan minat belajarnya. Dampak negatifnya adalah siswa masih takut atau kurangnya kelpelrcayaan diri dalam melngambil kelputusan dan orangtua bingung dengan adanya metode atau penerapan-penerapan pembelajaran yang baru. Salosinya adalah guru menyiapkan modul ajar yang akan dipelajari, menerapkan strategi yang menarik dan dinamis, berkolaborasi dengan guru lain untuk merencanakan, memfasilitasi,serta melaksanakan penilaian.