Kurangnya toleransi dan rasa hormat adalah masalah penting yang perlu ditangani. Pendidikan Agama Islam sudah seharusnya menyebarkan nilai multikultural dan toleransi. Namun, pengajaran di sekolah dan madrasah sering kali memperkuat eksklusivisme dalam Islam, memicu intoleransi dan konflik antaragama. Pendidikan Islam yang berorientasi multikultural diharapkan bisa meningkatkan penghargaan, toleransi, dan kebersamaan tanpa mencampuri keyakinan individu.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis multikultural dan toleransi beragama siswa di SMA Negeri 12 Semarang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pendidikan dalam membentuk masyarakat yang menghargai keberagaman budaya dan agama, serta menekankan pada nilai-nilai toleransi dan inklusivitas. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMA Negeri 12 Semarang? dan (2) Bagaimana toleransi beragama siswa di SMA Negeri 12 Semarang? Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dari berbagai sumber, termasuk kepala sekolah, guru, dan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMA Negeri 12 Semarang telah menerapkan pendidikan multikultural dalam kurikulum PAI dengan baik. Kepala sekolah dan guru PAI mendukung pendekatan ini melalui kebijakan dan metode pengajaran yang beragam, seperti diskusi kelompok dan proyek kolaboratif. Pembelajaran PAI yang berwawasan multikultural mengajarkan siswa untuk menghargai dan menghormati perbedaan agama, budaya, dan latar belakang sosial, yang berdampak positif pada peningkatan toleransi beragama di kalangan siswa. Namun, masih terdapat tantangan dalam implementasi ini, seperti kurangnya rasa hormat antar siswa dengan latar belakang agama yang berbeda dan pemahaman teoritis tentang toleransi yang belum sepenuhnya terwujud dalam praktik sehari-hari. Penelitian ini memberikan manfaat praktis bagi sekolah dalam meningkatkan pendidikan agama yang inklusif dan bermanfaat teoritis sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut di bidang pendidikan multikultural dan toleransi beragama.