Menguatnya radikalisme dan intoleransi di sekolah sudah sangat memprihatinkan. Maka dari itu, penguatan moderasi beragama di lembaga pendidikan perlu digalakkan untuk menjaga agar praktik ajaran agama di sekolah tidak terjebak secara ekslusif. Penguatan moderasi beragama di sekolah bisa dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler Rohis menjadi salah satu media dalam mengajarkan paham moderasi beragama. Rohis mampu membantu mengembangkan ilmu tentang agama Islam serta mencakup pemantapan dan pembentukan kepribadian yang utuh termasuk pengembangan minat dan bakat peserta didik.
Penelitian ini mengambil fokus permasalahan: 1) Apa saja kegiatan ekstrakurikuler Rohis di SMA Negeri 7 Purworejo?, 2) Bagaimana pendidikan moderasi beragama di SMA Negeri 7 Purworejo?, 3) Bagaimana pengaruh kegiatan ekstrakurikuler Rohis terhadap pendidikan moderasi beragama siswa di SMA Negeri 7 Purworejo?. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dan uji-t. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota ekstrakurikuler Rohis SMA Negeri 7 Purworejo yang berjumlah 45 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kegiatan ekstrakurikuler Rohis (X) termasuk dalam kategori “rendah” yaitu pada interval 58,5<X≤65,5 dengan persentase 37%. Sedangkan variabel pendidikan moderasi beragama pada siswa (Y) termasuk dalam kategori “tinggi” yaitu pada interval 71<X≤79 dengan persentase 38%. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler Rohis dan pendidikan moderasi beragama siswa di SMA Negeri 7 Purworejo. Hal ini dibuktikan dengan persamaan regresi Y ̂=-2,186+1X yang berarti memiliki pengaruh signifikan. Selanjutnya, berdasarkan hasil perhitungan regresi dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi 0,001 < 0,05 dan nilai t_hitung>t_tabel, yaitu 11,641 > 2,017 menunjukkan angka signifikan. Variabel kegiatan ekstrakurikuler Rohis (X) memiliki pengaruh sebesar 0,759 atau 75,9% terhadap pendidikan moderasi beragama siswa (Y), kemudian sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.