Peran guru agama dalam menumbuhkan konsep moderasi beragama bagi siswa di SMAN 12 Semarang sangatlah vital. Guru merupakan garda terdepan yang langsung bersentuhan dengan siswa. Apalagi moderasi beragama merupakan suatu pedoman ilmu yang sangat penting bagi siswa untuk mengarungi kehidupannya sehari hari. Dalam menggali data tentang bagaimana peran atau langkah guru dan apa saja faktor pendukung dan penghambat guru agama dalam menumbuhkan moderasi beragama di SMAN 12 Semarang, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif lapangan dengan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam jangka waktu kurang lebih 1 bulan.
Hasil yang diperoleh oleh peneliti dapat disimpulkan bahwasanya dalam menumbuhkan moderasi beragama bagi siswa di SMAN 12 Semarang, guru agama menggunakan beberapa langkah dan usaha yaitu seperti guru sebagai informator, organisator, fasilitator, motivator, inisiator atau guru sebagai pembimbing dalam kegiatan belajar mengajar baik didalam sekolah maupun luar sekolah. Selain itu, lingkungan yang mendukung dimana siswa/siswi memiliki rasa toleransi yang tinggi, sehingga dapat hidup bersama dan saling menghormati satu sama lain, keteladanan dari bapak/ibu guru, serta tersedianya program, agenda, atau kegiatan yang menunjang moderasi beragama. Namun, tidak adanya modul tersendiri tentang moderasi beragama, membuat bapak/ibu guru agama hanya bisa menyelipkan dan menyisipkan nilai nilai moderasi beragama dalam pembelajarannya dan ketidaktahuan bapak/ibu guru agama tentang kegiatan siswa diluar sekolah itu yang menjadi penghambat dalam menumbuhkan moderasi beragama bagi siswa.