Bullying terjadi di MI AL-Islam Giwangan Yogyakarta, perilaku bullying menimpa semua kalangan tidak membedakan darimana asal mereka karena pada dasarnya yayasan tersebut menerima peserta didik dari kalangan yatim dan duafa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam mengatasi perilaku bullying dan mengetahui bullying yang terjadi di MI AL-Islam Giwangan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan bentuk studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, serta verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terjadi perilaku bullying terhadap peserta didik. Bentuk-bentuk bullying yang terjadi pada peserta didik merupakan jenis bullying secara langsung lisan (verbal). Bullying verbal meliputi: mengolok-ngolok, menghina, memanggil nama orangtua, serta memfitnah. Bullying rasional (non verbal) meliputi: melakukan mengkucilkan, serta melakukan penghindaran. Peran guru dalam menangani perilaku bullying agar tidak terjadi terus menerus yaitu dengan memberikan nasihat, memberikan sangsi, dan pangilan kepada orangtua. Akibat dari perilaku bullying membuat peserta didik tidak mempunyai rasa percaya diri. Peran guru dalam menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik dengan membentuk pendidikan karakter melalui pembiasaan sholat dhuha dan kegiatan apel pagi. Hal ini dapat membentuk karakter agar menjadi peserta diidik yang pemberani, relegius, disiplin, jujur, serta bertanggung jawab