Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi guru kelas dalam menerapkan asesmen diagnostik di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang mengumpulkan data dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji keabsaahan penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data dan dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan asesmen diagnostik di sekolah bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami oleh peserta didik, untuk menentukan metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik. Jenis asesmen diagnostik yang digunakan di Sekolah Dasar meliputi asesmen diagnostik kognitif dan asesmen diagnostik non kognitif. Metode dan sarana yang digunakan dalam asesmen diagnostik adalah menyesuaikan materi pembelajaran, LKPD dan mengembangkan istrumen penilaian.
Tantangan pelaksanaan asesmen diagnostik yang dialami oleh guru antara lain kurangnya pengetahuan guru, kurangnya penyelenggaraan pelatihan atau bimbingan dari pihak pemerintah ataupun sekolah, kurangnya ketersediaan waktu, dan guru tidak mampu mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal. Strategi dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah menyempatkan diri mengikuti pelatihan atau seminar, lebih banyak belajar dari buku-buku, tiktok, dan halaman web merdeka belajar, serta melakukan kolaborasi dengan guru-guru dalam kegiatan KKG atau guru lainnya.