Makna al-Rijs dalam Al-Qur’an : snalisis semantik Toshihiko Izutsu
Jauhari, Khadziq Lutfil (2023) Makna al-Rijs dalam Al-Qur’an : snalisis semantik Toshihiko Izutsu. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of Skripsi_1904026128_Khadziq_Lutfil_Jauhari]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
1904026128_Khadziq Lutfil_Tugas Akhir - Khadziq lutfil.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Sebagai kitab suci umat Islam, Al-Qur’an memiliki beragam kemu’jizatan, di antara kemu’jizatan tersebut yaitu dari segi bahasa, dalam penggunaan bahasa terkadang Al-Qur’an menggunakan sebuah kata dimana arti kata dengan maknanya berbeda, salah satunya yaitu kata al-Rijs, yang mempunyai arti kotor, tetapi kata al-Rijs pada ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur’an memiliki makna azab. Terbentuknya perbedaan arti dan makna kata tersebut penulis berupaya menganalis kata tersebut dengan menggunakan teori semantik yang dipopulerkan oleh Toshihiko Izutsu, dimana dengan analisis ini akan mengupas sebuah makna pandangan dunia (weltanschauung) terhadap kata al-Rijs, dan dalam penelitian ini berfokus pada beberapa poin, di antaranya: 1) makna dasar dan relasional kata al-Rijs, 2) perkembangan makna sinkronik dan diakronik kata al-Rijs, 3) weltanschauung dari kata al-Rijs. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang berdasarkan pada studi pustaka, teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi, dan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna al-Rijs memiliki makna dasar kotor. Kata al-Rijs memiliki makna relasional yang tertera di dalam Al-Qur’an dengan mengakaji makna sintagmatik dan paradigmatik. Dalam analisis paradigmatik kata al-Rijs memiliki relasi makna khamr, judi, berkurban untuk berhala, mengadu nasib dengan anak panah, siksaan, bangkai, darah yang mengalir, daging babi, orang-orang munafik dan penyembahan berhala. Dalam analisis paradigmatik yang terdiri atas dua aspek yakni sinonim dan antonim. Adapun sinonim kata al-Rijs antara lain yaitu kata an-Najas, al-Qabi>h, al-Khabi>s\, al-Is}m, al-Fa>h}isyah, asy-Syarr, dan al-Su>’. Dan antonim kata al-Rijs antara lain yaitu kata al-Zaka>h, at}-T}ahu>r, at}-T}ayyib, al-H}usn, dan al-Khair. Dilihat dari aspek penggunaan kata al-Rijs dalam sejarahnya, kata al-Rijs pada masa pra-Qur’anik kata tersebut mempunyai makna suara yang bergemuruh, kemudian kata tersebut bergeser maknanya pada masa Qur’anik yakni menjadi suatu yang kotor atau najis baik secara indrawi ataupun maknawi dan azab, lebih lanjut pada pasca-Qur’anik kata tersebut memiliki makna yang beragam, seperti dosa, haram kotor, keraguan, kebingungan, azab dan syaitan. Dan weltanschauung kata al-Rijs yakni sebuah kata yang mendeskripsikan sesuatu yang kotor baik berupa benda ataupun perbuatan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Al-Rijs; semantik; Toshihiko Izutsu |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 01 Jul 2025 02:35 |
Last Modified: | 01 Jul 2025 02:35 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/26715 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year