Tradisi pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam pelaksanaan Tanbīh Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Suryalaya di Desa Maitan Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati : studi living Qur’an
Saidah, Faiza (2023) Tradisi pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam pelaksanaan Tanbīh Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Suryalaya di Desa Maitan Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati : studi living Qur’an. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of Skripsi_1904026140_Faiza _Saidah]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
1904026140_Faiza Saidah_Lengkap Tugas Akhir, - faiza saidah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Penelitian dalam skripsi ini mengenai tradisi pembacaan tanbīh yang dilakukan oleh komunitas thoriqoh qodiriyyah naqsyabandiyyah suryalaya. Melihat isi tanbīh tersebut terdapat empat ayat Al Qur’an yang dijadikan sebagai intisari dari Tanbīh. Dimana biasanya pembacaan ayat-ayat Al Qur’an yang digunakan sebagai fadhoilul Qur’an atau pengobatan namun dalam komunitas ini berbeda ayat Al Qur’an yang terkandung dalam tanbīh sebagai rujukan untuk pedoman hidup bagi pengikut thoriqoh qodiriyyah naqsyabndiyyah suryalaya dengan tata cara pembacaannya tersendiri. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah pertama bagaimana tradisi praktik pembcaan tanbīh yang dilakukakn thoriqoh qodiriyyah naqsyabndiyyah suryalaya ?, kedua, apa makna pembacaan tanbīh?. untuk itu tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui tradisi pembacaan tanbīh dan menemukan makna pembacaanya.Tulisan ini merupakan kajian Living Qur’an yang termasuk kategori penelitian lapangan. Sumber informasi penelitian ini didapatkan dari wawancara pengasuh atau wakil talqin, pengurus dan ustad serta murid thoriqoh qodiriyyah naqsyabandiyyah suryalaya, dokumentasi yang terdiri dari buku teks tanbīh, dan buku amaliyah thoriqoh qodiriyyah nasyabandiyyah suryalaya dalam menganalisis penulis menggunakan pendekatan teori sosiologi dari Karl Mannheim. Penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tradisi pembacaan tanbīh dimulai dengan sholat isya’ berjamaah dan dzikir bersama kemudian dilanjut pembacaan ummul kitab, pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an, pembacaan shalawat Thoriqoh, pembacaan tahlil, pembacaan manaqib Syekh Abdul Qodir al Jailani, baru kemudian pembacaan tanbīh, kemudian Mauidhoh hasanah yang dibawakan oleh Wakil Talqin Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyya, terakhir yaitu doa dan penutup. Adapun makna tradisi ini mencakup tiga aspek, yaitu makna objektif sebagai bentuk ketaatan dan keta’dziman terhadap guru mursyid Thoriqoh dengan mengmalkan tanbīh secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Makna ekspresif sebagai pengingat, penenang jiwa, dan pedoman hidup dalam beragama dan bernegara. Makna dokumenter bertujuan untuk mendokumentasikan praktik pembacaan tanbīh agar tidak usang sehingga dapat dilestarikan dalam mengamalkannya karena tanbīh memiliki manfaat yang baik secara lahir dan batin.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tanbīh; Thoriqoh Qodriyyah Naqsyabandiyyah; living Qur’an |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 70133 - Komunikasi dan Penyiaran Islam (S2) |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 01 Jul 2025 04:03 |
Last Modified: | 01 Jul 2025 04:06 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/26722 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year