Argumentasi penafsiran QS. Al-Baqarah: 223 terkait hak-hak kesehatan reproduksi perempuan dalam perspektif keadilan hakiki perempuan menurut Nur Rofiah

Al Haqqi, Sabila (2023) Argumentasi penafsiran QS. Al-Baqarah: 223 terkait hak-hak kesehatan reproduksi perempuan dalam perspektif keadilan hakiki perempuan menurut Nur Rofiah. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1904026134_Sabila_Al_Haqqi] Text (Skripsi_1904026134_Sabila_Al_Haqqi)
1904026134_Sabila Al Haqqi_Lengkap Tugas Akhir - Sabila Al Haqqi.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Kasus Marital rape bisa membahayakan kesehatan reproduksi perempuan. Hak kesehatan reproduksi merupakan hak semua orang yang harus dipenuhi termasuk perempuan. QS. Al-Baqarah: 223 jika dipahami secara tekstual bisa menyebabkan pemahaman yang salah bahwa suami boleh memaksa istri melakukan hubungan seksual tanpa memperhatikan keadaannya. Penelitian ini fokus pada hak kesehatan reproduksi perempuan dalam QS. Al-Baqarah: 223 perspektif keadilan hakiki perempuan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan penelitian pustaka. Data-datanya diperoleh dari sumber primer QS. Al-Baqarah: 223 dan Buku Nalar Kristis Muslimah serta data sekunder berupa kitab tafsir dan literatur lain yang berkaitan dengan tema penelitian, setelah data terkumpul akan dianalisis dengan pendekatan keadilan hakiki perempuan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertama, Penafsiran QS. Al-Baqarah: 223 dalam perspektif keadilan hakiki perempuan menurut Nur Rofiah, Al-Qur’an menganalogikan harsun dengan tempat bercocok tanam karena kegiatan bercocok tanam biasanya membutuhkan perhitungan waktu yang sangat hati-hati dengan penjagaan yang sempurna. Oleh karena itu suami dan istri harus memahami kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual, kapan mereka siap untuk memiliki anak, berapa jumlah anak. Pemeliharaan, penjagaan, dan perawatan yang sempurna harus diusahakan laki-laki dan perempuan dengan sungguh-sungguh demi terlahirnya bibit generasi yang sehat, sempurna fisik dan psikisnya. Suami tidak boleh memaksa istrinya untuk melakukan hubungan seksual sesuai keinginannya saja, harus memperhatikan pengalaman biologis perempuan. Kedua, Penafsiran QS. Al-Baqarah: 223 dengan pendekatan keadilan hakiki perempuan menurut Nur Rofiah memiliki korelasi dengan hak reproduksi perempuan. Apabila suami ketika mengajak istrinya berhubungan seksual tidak sesuai kehendaknya dan mempertimbangkan kondisi perempuan serta memperlakukannya dengan baik, maka hak-hak kesehatan reproduksi perempuan akan terpenuhi.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Kesehatan reproduksi; perempuan; keadilan hakiki
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 07 Jul 2025 01:08
Last Modified: 07 Jul 2025 01:08
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/26753

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics