Penafsiran ayat-ayat jodoh dalam pernikahan : studi komparasi Tafsīr Al-Azhār dan Tafsīr Al-Mișbāh
Ramadhani, M. Surya (2023) Penafsiran ayat-ayat jodoh dalam pernikahan : studi komparasi Tafsīr Al-Azhār dan Tafsīr Al-Mișbāh. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of Skripsi_1904026149_M.Surya_Ramadhani]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
1904026149_M. Surya Ramadhani_Lengkap Tugas Akhir - M. Surya Ramadhani.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Menikah dalam Islam dihukumi sebagai sesuatu yang sunah, atau lebih sering disebut dengan sunah rasul. Manusia berhak memilih jodoh yang terbaik menurut pandangannya sendiri dan siap akan berbagai konsekuensinya, perihal positif maupun negatif. Pilihan terbaik adalah pilihan yang sesuai dengan syari’at Allah Swt yang termaktub dalam Al-Qur’an, kelak dia akan menikmati kebahagiaan yang diperolehnya baik di dunia maupun di akhirat.
Jenis penelitian yang digunakan penulis ialah kajian kepustakaan (library research) agar dapat menjawab permasalahan diatas, yaitu mengolah data dari sumber kepustakaan yang dikumpulkan, kemudian digunakan pendekatan yang bersifat komparatif (perbandingan). Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi, yaitu menggunakan Tafsīr Al-Azhār karya Hamka dan Tafsīr Al-Mișbāh karya Quraish Shihab. Teknik analisis data yang dipakai penelitian ini yaitu analisis konten (isi). Untuk mendeskripsikan permasalahan diatas, penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana penafsiran Hamka dalam kitab Tafsīr Al-Azhār terkait ayat-ayat tentang jodoh? (2) Bagaimana penafsiran Quraish Shihab dalam kitab Tafsīr Al-Mișbāh terkait ayat-ayat tentang jodoh? (3) Bagaimana persamaan dan perbedaan antara penafsiran Hamka dan Quraish Shihab dalam kitabnya terkait ayat-ayat tentang jodoh?.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat persamaan terkait pemilihan jodoh: Seiman, tidak sejenis (sesama laki-laki/perempuan), bukan mahram, bukan pezina, berstatus single/sendiri, sekufu, bukan dua perempuan bersaudara. Terdapat pula perbedaan dalam keduanya, diantaranya Buya Hamka menafsirkan ayat-ayat tentang jodoh dengan merujuk pada hadis Nabi Saw. Sedangkan Quraish Shihab banyak menggunakan referensi dari berbagai sumber, menyusun tafsirnya dengan baik, dan bahasa yang mudah dipahami.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jodoh; Al-Azhār; Al-Misbah |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 08 Jul 2025 01:47 |
Last Modified: | 08 Jul 2025 01:49 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/26781 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year