Studi analisis tafsir QS. Al-Baqarah ayat 232 tentang wali nikah

Nurdianty, Dame (2023) Studi analisis tafsir QS. Al-Baqarah ayat 232 tentang wali nikah. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1904026174_Dame_Nurdianty] Text (Skripsi_1904026174_Dame_Nurdianty)
1904026174_Dame Nurdianty_Lengkap Tugas Akhir - Dame Nurdianty.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada fenomena yang menuai pro kontra dari berbagai kalangan hingga pendapat para ulama fiqih yang beragam, yaitu status wali nikah. Ada yang menyebutkan bahwa wali menjadi rukun sah nikah tetapi ada juga pendapat yang mengatakan bahwa wali hanya sebagai pelengkap saja dan perempuan dapat menikahkan dirinya sendiri jika sudah baligh dan berakal. Pernikahan sendiri memiliki tujuan untuk melestarikan keturunan yang saleh dan tunduk terhadap perintah Allah SWT. Jika wanita dapat memilih dan menikahkan dirinya sendiri yang pada umumnya wanita lebih condong tunduk dengan perasaanya, apakah tujuan pernikahan itu dapat tercapai dengan baik dan sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Al-Quran mengenai wali nikah dan penafsiran mufassir terhadap QS. Al-Baqarah ayat 232 tentang wali nikah.
Jenis penelitian ini termasuk library research dengan merujuk pada data-data kepustakaan yang bersumber dari kitab-kitab tafsir karya ulama klasik maupun kontemporer, antara lain Tafsir Ahkām al-Qur'ān karya Al-Jashshash, Tafsir Al-Jāmi' li Ahkām al-Qur'ān karya Al-Qurthubi, kitab Rawâ’i al Bayân fi Tafsîr Ayat al Ahkam min al-Qur’ân karya Ali ash-Shobuni, dan Tafsir Al-Misbāh karya M. Quraish Shihab. Selain itu literatur rujukan lain yang dipakai seperti jurnal, artikel, buku, dan penelitian terdahulu yang berkesinambungan dengan tema pembahasan.
Adapun hasil dari penelitian skripsi ini bahwa para mufassir dalam menafsirkan tentang wali nikah terdapat dalam dua golongan, yaitu mazhab Abu Hanifah dan jumhur mazhab fiqih. Mufassir yang berafiliasi pada mazhab Abu Hanifah menegaskan bahwa wali nikah tidak menjadi rukun dalam pernikahan, hal ini ditegaskan oleh Al-Jashshash dalam kitabny Ahkām al-Qur'ān. Sedangkan mufassir yang mewakili jumhur mazhab fiqih menyatakan bahwa wali nikah merupakan salah satu syarat sahnya pernikahan yang harus ada, menurut Al-Qurthubi, Ali ash-Shobuni, dan Quraish Shihab.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Al-Baqarah ayat 232; wali nikah; nikah; tafsir ahkam
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 09 Jul 2025 02:21
Last Modified: 09 Jul 2025 02:21
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/26822

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics