Makna al-najm dalam Al-Qur’ān : pendekatan semantik Toshihiko Izutsu
Setiyawan, Nadya Putri (2023) Makna al-najm dalam Al-Qur’ān : pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of Skripsi_1904026177_Nadya_Putri_Setyawan]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
1904026177_Nadya Putri Setiyawan_Full Skripsi - Nadya Putri Setiyawan.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB)
Abstract
Al-Qur’ān merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi saw. Kemukzijatan Al-Qur’ān itu terletak pada susunan kata, gramatikal bahasa dan isi kandungan yang ada di dalamnya. Salah satu buktinya adalah dengan adanya lafadz yang berbeda namun mempunyai arti yang serupa namun makna yang berbeda. Di antara ilmu yang mengkaji makna-makna yang ada di dalam Al-Qur’ān adalah metode semantik Toshihiko Izutsu.
Penelitian ini berfokus pada rumusan masalah yang terdiri dari bagaimana makna al-najm dalam Al-Qur’an dan bagaimana makna al-najm dalam semantik Toshihiko Izustu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna al-najm dalam Al-Qur’ān dan untuk mengetahui makna al-najm dalam perspektif semantik Toshihiko Izutsu.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research (penelitian kepustakaan) dengan metode semantik dari tokoh linguistik Jepang Toshihiko Izutsu. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen dengan teknik analisis menggunakan analisis-deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata al-najm dalam Al-Qur’ān disebutkan sebanyak 13 kali dengan konteks dan makna yang berbeda-beda. Di dalam Al-Qur’ān, kata najm memiliki makna bintang yang berguna sebagai bukti kekuasaan Allah, petunjuk Allah dan sumpah Allah yang ditujukan kepada manusia untuk tunduk dan patuh hanya kepada-Nya. Berdasarkan analisis semantik Toshihiko Izutsu, penulis menyimpulkan bahwa makna dasar dari kata najm adalah sesuatu yang muncul dan tampak. Dalam analisis sintagmatik, kata najm memiliki makna petunjuk, kerusakan, ibadah atau tauhid, penciptaan dan sumpah. Dalam analisis paradigmatik, kata najm memiliki keserupaan arti dengan kata burūj, al-khunnas, al-syi’ra, al-thāriq, kawākib dan maṣābīh. Secara historis, pada periode pra-Qur’anik kata al-najm diartikan sebagai bintang yang menandakan malam yang panjang, musim semi yang cenderung terdapat banyak bintang, sesuatu yang tinggi dan ibarat hati seseorang yang tertutupi hal buruk. Pada periode Qur’anik kata najm dimaknai sebagai bukti kebesaran dan penciptaan Allah yang membenarkan ajaran Rasulullah terkait tauhid. Pada periode pasca Qur’anik kata najm dimaknai sebagai bintang yang dapat memberi petunjuk arah atau jalan dalam kegelapan baik di darat maupun di air. Weltanschauung dari kata najm yakni sebagai bukti kebesaran dan penciptaan Allah dan sebagai tanda akan adanya kiamat dan penyimpangan berupa alat sembah dan alat meramal.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Najm; semantik Al Quran; Toshihiko Izutsu; tafsir Quran |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 09 Jul 2025 02:33 |
Last Modified: | 09 Jul 2025 02:33 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/26823 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year