Konsep madu sebagai obat dalam Tafsir Al-Azhar Karya Hamka

Wibowo, Lucky Rais (2023) Konsep madu sebagai obat dalam Tafsir Al-Azhar Karya Hamka. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1904026180_Lucky_Rais_Wibowo] Text (Skripsi_1904026180_Lucky_Rais_Wibowo)
1904026180_Lucky Rais Wibowo_Lengkap Tugas Akhir - Lucky Rais Wibowo UIN Walisongo Semarang.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Al-Qur’an memiliki makna dan petunjuk yang terkandung di dalamnya, dan penafsiran merupakan salah satu upaya seorang mufassir untuk mengungkap kandungan yang terdapat di dalamnya. Madu merukapan kajian yang menarik bagi penulis, karena di dalam Al-Qur’an surat An-Nisa/16: 69 dikatakan bahwa madu adalah obat bagi manusia. Banyak orang yang mengandalkan madu dalam mencegah, bahkan menyembuhkan berbagai penyakit, dan dalam beberapa karya tafsir seperti Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, Tafsir At-Thabari, Jāmi’ Ahkām Al-Qur’ān, Tafsir fi Zhilalil Qur’an, dan Tafsir Al-Munir mengatakan bahwa madu memanglah obat bagi segala penyakit. Akan tetapi, dari banyaknya karya tafsir tersebut, Hamka dalam Tafsir Al-Azhar memiliki interpretasi yang berbeda, Ia dalam tafsirnya tidak mengatakan bahwa madu adalah obat untuk segala penyakit.
Berangkat dari hal tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji pendapat Hamka mengenai madu, maka dari itu pokok masalah penilitian berfokus pada penafsiran Hamka tentang madu dalam tafsir Al-Azhar, dan relevansi penafsiran Hamka pada masa sekarang.
Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif dengan sumber data yang didapatkan dari hasil membaca atau kajian kepustakaan (library research). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan mengutip dari literatur yang terkait dengan penelitian. Adapun sumber utama penelitian ini adalah kitab Tafsir Al-Azhar dan karya lainnya dari Hamka serta sumber-sumber yang dapat menunjang dan melengkapi penelitian ini. Kemudian, data tersebut dianalisis secara deskriptif analitis dengan mendeskripsikan terlebih dahulu perihal gambaran umum tentang madu dan penafsiran Hamka tentang madu kemudian mengalisisnya dengan pendekatas historis.
Hasil dari pembahasan ini ditemukan bahwa Hamka memang tidak mengatakan bahwa madu bukanlah obat segala penyakit, dan hal ini sejalan dengan pemahaman tentang konstruksi madu secara sains. Walaupun Hamka bukan ahli dalam bidang sains dan pengobatan, akan tetapi penafsirannya mengenai madu sebagai obat, relevan dengan masa sekarang ini. Adapun madu memang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, akan tetapi tidak semuanya dapat disembuhkan oleh madu. Banyak faktor yang melatar belakangi kesembuhan penyakit dengan mengkonsumsi madu, bisa dari madunya ataupun orang yang mengkonsumsinya.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Madu; Tafsir Azhar; Hamka; Tafsir Quran
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 09 Jul 2025 02:43
Last Modified: 09 Jul 2025 02:43
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/26824

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics