Beragam metode dan corak telah mewarnai kitab tafsir karya para mufassir di Nusantara, baru-baru ini muncul kitab tafsir yang ditulis dengan aksara Jawa pegon latin yang ditulis oleh seorang pimpinan pesantren sekaligus mursyid Thariqah Qadariah Naqsabandiah (TQN) berjudul Tafsīr Al-Bayān fī Ma’rifati Ma’āni al-Qur’an yang berhasil ditulis selama 2 tahun oleh K.H. Shodiq Hamzah Usman. Beberapa aspek yang melatar belakingi penulisan kitab tafsir ini adalah, karena ingin memberikan pemahaman yang praktis dan mudah kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat Jawa, menurut kiai Shodiq kitab tafsir terdahulu masih belum mampu memberikan pemahan yang mudah dan praktis, disajikan dengan memakai askara Jawa pegon latin dalam kolom tabel dan laian sebagainya. Dari beberapa hal tersebut, penulis melihat keunikan dari tafsir ini salah satunya adalah adanya penggunaan aksara Jawa pegon latin dalam ‘’kotak’’ yang jarang ditemukan pada kitab tafsir terdahulu. Penelitian ini akan berusaha mengungkap metode yang dipakai kiai Shodiq dalam kitab tafsirnya, serta apakah kemudian kemursyidannya dalam TQN turut mempengaruhi tafsirnya itu, dari hasil kajian aspek metodologi dan corak harapannya mampu memberikan gambaran terkait karakteristik Tafsīr Al-Bayān. Penelitian ini bersifat kualitatif, oleh karena itu penulis memilih metode analisis deskriptif sebagai pisau bedahnya.
Adapun hasil dari penelitian ini setelah penulis melakukan pengkajian secara fokus dan sungguh-sungguh, didapatkanlah jawaban dari persoalan yang telah dirumuskan yaitu, 1) kitab Tafsīr Al-Bayān merupakan kitab yang mengaplikasikan metode ijmaly, hal ini dapat dilihat dari penjelasannya yang singkat dan global, 2) kitab Tafsīr Al-Bayān memiliki dua corak, pertama, bercorak lughawi yang dapat dilihat dari kebiasaan kiai Shodiq dalam menerjemahkan ayat Al-Qur’an menggunakan perangkat ilmu nahwu seperti mubtada’ khobar dan lainnya, kedua, bercorak sufi isyari yang dapat dilihat dari afiliasi kiai Shodiq sebagai mursyid TQN. 3) Misi utama kiai Shodiq menulis kitab tafsir ini adalah untuk memberikan pemahaman yang praktis dan misinya itu didukung oleh para koleganya, oleh karenanya penafsiran yang digunakan cenderung singkat padat dan jelas artinya, secara karakteristik tafsir ini memakai metode ijmaly, yang bercorak lughawi dan sufi isyari, teknik penulisan menggunakan askara Jawa pegon latin dalam kolom tabel, menggunakan lebih dari 30 kitab tafsir sebagai sumber penafsiran,