Fenomena flexing dalam Al-Qur’an : penafsiran ayat-ayat kisah Nabi Sulaiman dan Qarun perspektif metode sastra Muhammad Khalafullah
Afidah, Utia Lil (2023) Fenomena flexing dalam Al-Qur’an : penafsiran ayat-ayat kisah Nabi Sulaiman dan Qarun perspektif metode sastra Muhammad Khalafullah. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
![[thumbnail of Skripsi_2004026053_Utia_Lil_Afidah]](https://eprints.walisongo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
2004026053_Utia Lil Afidah_Full Skripsi - Utia Lil Afidah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Flexing adalah sebuah tindakan yang kadang dianggap kontroversial dalam kerangka nilai-nilai kehidupan masyarakat. Sikap ini semakin merajalela sebab adanya jagad sosial media sebagai penyebar informasi paling efektif di era sekarang. Fenomena ini menarik perhatian penulis karena berkaitan dengan dinamika interaksi sosial dan pengaruh budaya kontemporer. Sebagai kitab pedoman, al-Qur’an mengandung nilai-nilai kehidupan yang disampaikan dengan banyak cara salah satunya melalui kisah. Dalam hal ini, penulis tertarik mengkaji ayat-ayat kisah untuk menarik nilai-nilai yang berhubungan dengan flexing.Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena flexing dalam kisah Nabi Sulaiman dan Qarun yang kemudian akan diketahui perbedaan konsep flexing dalam dua kisah tersebut. Penelitian ini termasuk jenis penelitian library research dengan pendekatan kualitatif. Selanjutnya penelitian dianalisis dengan metode sastra yang digagas oleh Muhammad Ahmad Khalafullah untuk menemukan hubungan dan kontekstualisasi antara ayat-ayat kisah al-Qur’an dengan fenomena flexing.Dengan menggunakan metode dan pendekatan tersebut, penulis menemukan terdapat dua konsep flexing dalam kisah Nabi Sulaiman dan Qarun, yaitu flexing positif dan flexing negatif. Kedua konsep tersebut mempunyai bentuk perilaku yang berbeda. Flexing positif ditunjukkan dengan sikap tahadduth bi an-ni’mah dan sombong terhadap orang yang sombong. Sedangkan flexing negatif ditunjukkan dengan sikap hedon dan pamer kepada khalayak umum. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman lebih mendalam tentang konsep flexing dalam konteks keislaman, menyoroti perbedaan sikap positif dan negatif dalam mengelola kelebihan dan nikmat yang dimiliki, serta memberikan perspektif yang lebih kaya terkait fenomena flexing dalam literature keagamaan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Al-Qur’an; Nabi Sulaiman; Qarun; tafsir Quran; flexing |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 04:05 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 04:05 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/26840 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year